Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tidak menganjurkan Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri untuk mudik ke Indonesia. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.
Anjuran WNI untuk tidak mudik bertujuan mencegah penularan imported case varian virus Corona yang berkembang di berbagai negara. Mobilitas WNI berpotensi menularkan virus Corona.
Advertisement
"Momen Idulfitri erat dikaitkan dengan momen melepas rindu dengan keluarga. Meski demikian, Satgas tidak menganjurkan masyarakat melakukan perjalanan lintas negara selama masa-masa pandemi," ujar Wiku saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 22 April 2021.
"Karena interaksi dengan orang yang kita temui, khususnya selama perjalanan, berpotensi besar menyebabkan penularan (virus Corona) baru yang tidak disadari."
Upaya untuk memastikan pelaku perjalanan negatif COVID-19, seperti pemeriksaan suhu, tes PCR, dan dokumen e-Hac, dan surat tanda negatif COVID-19 memang diterapkan. Walau begitu, potensi perubahan status dari negatif menjadi positif COVID-19 selama perjalanan tetap ada.
"Karena pada prinsipnya terdapat beberapa kemungkinan, yaitu alat tes COVID-19 tidak akurat, sulitnya menentukan masa inkubasi COVID-19 yang presisi dan secara akurat terdeteksi oleh alat tes COVID-19. Dengan demikian, tidak ada testing yang dapat menjamin kita bebas COVID-19 selamanya," imbuh Wiku.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Saling Koordinasi agar Tidak Terjadi Lonjakan Mobilitas Antar Negara
Wiku Adisasmito mengingatkan, masyarakat harus selalu waspada terhadap potensi penularan COVID-19. Sikap ini pun perlu dimiliki walau kita punya surat negatif COVID-19.
"Ini sikap yang seharusnya dimiliki oleh orang pemilik surat tanda negatif COVID-19, bukan terlena dengan amannya yang bersangkutan dari infeksi COVID-19," pesannya.
"Perlu adanya sikap bertanggung jawab untuk tetap siaga dengan protokol kesehatan karena potensi penularan masih ada. Upaya protokol kesehatan (bagi pelaku perjalanan), melakukan karantina setelah sampai di tempat tujuan dan secara konsisten menjalankan protokol kesehatan."Â
Selain itu, upaya menekan laju penularan COVID-19 ditentukan juga oleh kolaborasi antar negara dalam semangat solidaritas global menghadapi pandemi.
"Saya harapkan perwakilan Indonesia di negara asing ataupun perwakilan negara lain di Indonesia dapat terus berkoordinasi untuk saling menjaga agar tidak terjadi lonjakan mobilitas antar negara pada periode bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri di Indonesia," Wiku berharap.
"Ini bentuk solidaritas kita sebagai bagian dari masyarakat global. Kita semua sedang berada dalam ujian besar, maka kebijakan internasional yang diambil pada masa-masa ini seyogianya mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan."
Advertisement