Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 di India kian meningkat, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta masyarakat patuhi 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) dan tidak mudik dulu. Dalam hal ini, tetap patuhi protokol kesehatan.
Dikutip dari The Guardian, India tak hanya mengalami gelombang kedua COVID-19, melainkan sebuah 'tsunami' COVID-19. Rumah sakit menolak banyak pasien karena tempat tidur dan oksigen tidak lagi tersedia.
Advertisement
"Kita juga belajar banyak negara-negara kasus COVID-19 mengalami peningkatan, salah satu contohnya adalah India, yang mana kasus positif kemarin (24 April 2021) itu mencapai lebih dari 346.000 orang dalama sehari," papar Doni saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional pada Minggu, 25 April 2021.
"Bayangkan, satu hari saja mencapai hasil positif 346.000 orang dan diikuti dengan angka kematian."
Situasi di India menjadi peringatan dini kepada masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami hal serupa. Belajar dari beberapa pengalaman libur panjang atau mudik, angka kasus konfirmasi positif COVID-19 mengalami kenaikan. Fenomena ini yang harus dihindari bersama jelang Hari Raya Idulfitri.
"Sekali lagi, semuanya rekan-rekan perjuangan, jangan kendor, tetap konsisten. Selalu menyampaikan pesan untuk patuh protokol kesehatan, enggak ada lagi obat yang paling mujarab menghadapi COVID-19," terang Doni Monardo.
"Patuh protokol kesehatan, yakni pakai masker, jangan hanya sekedar mengucapkan, tapi beri contoh. Belajar bicara, jangan lagi lepaskan masker. Kalau ada orang lain, siapapun juga (yang lepas masker) harus kita anggap, orang ini mungkin berpotensi menularkan (virus Corona) kepada kita atau kita (tertular) melalui dia."
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Para Tokoh di Daerah agar Ingatkan Warganya untuk Tidak Mudik
Doni Monardo juga mengingatkan masyarakat menjaga jarak. Dalam kurun waktu tertentu, jaga jarak membahayakan kalau tidak dilakukan dengan sebaik mungkin, walaupun sudah menggunakan masker.
Kemudian juga mencuci tangan harus sesering mungkin. Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengingatkan untuk patuhi protokol kesehatan.
"Kita tidak cukup vaksin, kita tidak cukup hanya dengan menerapkan 3M atau 3T (testing, tracing, treatment), tapi juga protokol kesehatan. Cara ini akan bisa menghemat biaya Pemerintah, sehingga orang-orang yang sakit semakin berkurang, semakin sedikit," pesan Doni.
Selain itu, masyarakat juga harus menunda dulu untuk mudik Lebaran 2021 sebagaimana ketetapan yang dikeluarkan Pemerintah.
Satgas Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan regulasi berupa Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Selama Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah.
Surat edaran ini bertujuan untuk melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan penularan COVID-19 selama Ramadan dan Idul Fitri 1442 H.
"Yang harus ditekanakan lagi adalah menjalani program larangan mudik. Kita juga berharap tokoh-tokoh di daerah, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, para pimpinan daerah, khususnya kepala desa, para lurah, ketua pemuda untuk mengingatkan, tahan dulu agar warganya tidak mudik," Doni menegaskan.
"Dengan bersabar tidak mudik, kita bisa mengurangi kasus COVID-19 dan bangsa kita akan bisa mengendalikan COVID-19 lebih baik lagi."
Advertisement