Sukses

Kedatangan Pekerja Migran ke Indonesia, Doni Monardo: Jangan Sampai Pulang Tanpa Karantina

Kedatangan pekerja migran ke Indonesia, Doni Monardo pesan jangan sampai mereka pulang tanpa karantina.

Liputan6.com, Jakarta Antisipasi kedatangan pekerja migran ke Indonesia, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo berpesan, jangan sampai mereka pulang tanpa karantina. Data Satgas COVID-19, jumlah kedatangan pekerja migran ke Indonesia mencapai puluhan ribu dalam beberapa bulan terakhir.

Penanganan kedatangan pekerja migran tak hanya menyasar Pekerja Migran Indonesia (PMI), melainkan juga Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) yang memiliki akses berada di Indonesia.

"Para pekerja migran mereka ada yang memang sudah berakhir masa kontraknya, ada yang dideportasi dan sebagainya," jelas Doni dalam Rapat Koordinasi Satgas Nasional, Minggu, 25 April 2021.

"Oleh karena itu, tolong dilakukan dengan langkah-langkah yang antisipatif,  termasuk jumlah Warga Negara Asing yang memiliki Kitas. Ya, memang mereka memiliki akses untuk berada di Indonesia."

Khusus bagi Pekerja Migran Indonesia, harus bisa tertangani dengan baik saat kedatangan di Tanah Air. Mereka adalah pahlawan-pahlawan devisa.

"Kita juga harus mengaturnya (kedatangan). Jangan sampai mereka pulang (ke sini) tanpa ada karantina, yang dampaknya bisa jadi nanti menulari (COVID-19) warga lainnya," tambah Doni Monardo.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Atur Pelaksanaan Karantina untuk Pekerja Migran

Untuk mengatur kepulangan Warga Negara Indonesia dan pekerja migran, Doni mengingatkan agar pelaksanaan karantina harus dilakukan sebaik-baiknya.

Perlu koordinasi yang baik antara Satgas Kedatangan, yang mencakup TNI Polri, pemerintah daerah, Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Luar Negeri, Imigrasi, Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI), dan lain-lain.

Selain itu, ada koordinasi antara tiga subsatgas, yaitu Subsatgas Karantina, Transportasi, dan Kesehatan.

"Saat ini, yang kita harapkan bisa terintegrasi, sehingga subsatgas yang mengatur pelaksanaan karantina, untuk karantina hotel di hotel dan wisma, urusan logistik konsumsi. Demikian juga (subsatgas) yang mengatur untuk transportasi dan laboratorium, mesin PCR reagen saling berkoordinasi," terang Doni.

"Kita bekerja secara optimal. Kerjasama penting sekali, termasuk juga dari airlines. Tiap daerah bisa berkomunikasi dengan Angkasa Pura, sehingga informasi tentang kedatangan WNI dan pekerja migran bisa lebih siap."

3 dari 4 halaman

10 Pintu Masuk Kedatangan WNI dan Pekerja Migran

Doni Monardo juga menyebut, 10 titik pintu masuk kedatangan WNI dan Pekerja Migran Indonesia yang harus diperhatikan.

"Ada 4 bandara, yaitu Bandara Juanda Surabaya, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten, Bandara Kualanamu Medan, dan Bandara Sam Ratulangi Manado. Kemudian ada 2 pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjungpinang Batam dan Dumai Riau," ucapnya.

"Untuk di Kalimantan Barat ada Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Utara ada PLBN Nunukan. Di Nusa Tenggara Timur ada PLBN Motaain dan juga termasuk Papua, PLBN Indonesia-Papua."

Diharapkan adanya satgas kedatangan dan subsatgas untuk WNI dan Pekerja Migran Indonesia, proses pengaturan karantina berjalan lancar.

"Tolong, tiap daerah bisa menyusun kinerja (satgas kedatangan dan subsatgas), sehingga tim ini solid untuk mengatur karantina bagi pekerja mingran (yang datang ke Indonesia)," pinta Doni, yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

4 dari 4 halaman

Infografis Karantina Terbatas RT-RW Tekan Kasus Covid-19, Seperti Apa?