Liputan6.com, Jakarta Umumnya setelah vaksinasi COVID-19, area lengan yang disuntik terasa sakit. Secara harfiah hal ini disebut sebagai efek samping, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Namun kini sudah ada banyak trik untuk mengatasi atau bahkan mencegah lengan sakit kemudian.
Mengingat kemungkinan nyeri lengan pasca-vaksinasi, direktur medis pengendalian dan pencegahan infeksi di Rush University Medical Center di Chicago, John Segreti, MD menyarankan untuk mendapatkan dosis pertama di lengan non-dominan.
Baca Juga
"Jika Anda tidak kidal dan mendapatkan suntikan di lengan kanan, Anda mungkin akan merasakan nyeri yang bisa mengganggu," katanya, dikutip dari Livestrong.Â
Advertisement
Lalu jika Anda menerima vaksin dosis kedua di waktu terpisah, beberapa orang mungkin memutuskan untuk menggunakan lengan yang sama, sementara ada juga yang memilih mendapatkannya di lengan yang berbeda.
Namun Anda tidak perlu khawatir sampai harus mendapat dua dosis vaksin COVID-19 di lengan yang berbeda.
Â
Simak Video Berikut Ini:
Saran ahli
"Ada banyak waktu untuk pulih di antara dosis pertama dan kedua. Dan lagi suntikan dilakukan dengan menggunakan jarum kecil yang tidak menyebabkan nyeri otot. Sebagian besar reaksi, seperti nyeri di tempat suntikan, biasanya hilang dalam waktu 24 jam," jelas Dr. Segreti.
Adapun terkait COVID arm, CDC menjelaskan itu mengacu pada efek samping tertentu ketika seseorang mengalami ruam merah, gatal, bengkak atau nyeri muncul di tempat suntikan beberapa hari hingga seminggu setelah suntikan.
Jika Anda ragu, bicarakan hal ini dengan dokter yang memberi Anda suntikan. Mereka mungkin akan menyarankan Anda mengganti lengan untuk dosis kedua. Tapi itu lagi-lagi terserah Anda.
Seperti yang dikatakan Dr. Segreti: "Jika [COVID arm] buruk pada awalnya, apakah Anda lebih suka hal itu memengaruhi lengan dominan atau non-dominan Anda? Secara pribadi, saya akan memilih lengan yang sama seperti sebelumnya."
Advertisement