Liputan6.com, Jakarta Potensi bencana alam yang tinggi di Indonesia membuat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendorong agar perempuan dan anak memiliki pemahaman tentang mitigasi bencana.
Menurutnya, hal ini sangat penting mengingat perempuan dan anak merupakan kelompok rentan dan harus mendapat prioritas ketika terjadi bencana. Ditambah potensi bencana masih menjadi ancaman nyata di Indonesia.
Baca Juga
6 Khasiat Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
“Keterampilan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana bagi perempuan dan anak sangat penting, terutama bagi daerah-daerah rawan bencana,” kata Bintang mengutip keterangan pers, Jumat (30/4/2021).
Advertisement
Hal Ini akan dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan daerah-daerah yang rawan bencana untuk melakukan mitigasi bencana kepada perempuan dan anak, lanjutnya.
“Ini adalah upaya pencegahan yang bisa kita lakukan secara maksimal sehingga dampaknya (bencana) bisa kita minimalkan.”
Simak Video Berikut Ini
Bencana di Jawa Timur
Sebelumnya, Menteri PPPA melakukan kunjungan ke lokasi yang terdampak bencana di Jawa Timur.
Kab. Lumajang, Jawa Timur sebagai salah satu daerah terdampak gempa bumi masih berusaha bangkit untuk pulih. Sebelumnya, 10 April 2021, Malang, Jawa Timur dan sekitarnya termasuk Kab. Lumajang dilanda gempa berkekuatan 6,1 magnitudo dengan kedalaman 60 kilometer.
Berdasarkan Laporan Situasi Terkini BNPB hingga 12 April 2021, terdapat 179 fasilitas umum yang rusak, 1.361 rumah rusak ringan, 845 rumah rusak sedang, dan 642 rumah rusak berat.
Dalam kunjungannya, Menteri Bintang didampingi Wakil Bupati Kab. Lumajang, Indah Amperawati, dan jajaran KemenPPPA mengunjungi perempuan dan anak korban terdampak bencana di Pos Ramah Perempuan dan Anak, di Desa Kaliuling, Kab. Lumajang.
Selain meninjau proses pendampingan psikososial bagi perempuan dan anak, Bintang juga turut menyerahkan secara simbolis paket pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak, kerja sama KemenPPPA dengan organisasi Pemimpin Perempuan Pengusaha Indonesia (PPPI) dan dunia usaha. Sejumlah paket yang diberikan terdiri dari paket kebutuhan spesifik anak, paket sembako, dan obat-obatan.
“Apresiasi saya sampaikan kepada pemerintah daerah yang sudah melakukan langkah-langkah penanganan terkait bencana ini. Salah satunya adalah penyusunan data terpilah.”
“Ketika sudah ada data terpilah, maka intervensi bisa kita lakukan dengan tepat sasaran. Pemerintah daerah juga sigap akan menyediakan hunian sementara agar memberikan rasa aman bagi perempuan dan anak,” tutup Bintang.
Advertisement