Sukses

Satgas COVID-19 Jabar: Ada 36 KIPI Serius, Semuanya Tidak Terkait Langsung Vaksin

Sejak berlangsungnya vaksinasi COVID-19, ada 36 KIPI serius.

Liputan6.com, Bandung Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Marion Siagian mengatakan sejak vaksinasi digelar, terdapat 107 kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) ringan dan 36 serius.

Terkait KIPI ringan mayoritas mengantuk, merah di tempat penyuntikkan dan juga lapar.

“Ke-36 KIPI serius itu sudah diaudit dan tidak ada yang hubungan langsung akibat vaksin COVID ini,” ujar Marion dalam keterangan daring, Bandung, Senin, 3 Mei 2021.

Marion berharap kasus guru perempuan asal Sukabumi merupakan kasus terakhir pada KIPI di Jawa Barat. Sehingga tidak ditemukan lagi kasus KIPI ringan maupun berat.

Sementara itu, anggota Komite Daerah KIPI Jawa Barat Rodman Tarigan mengatakan untuk KIPI serius sebagian besar pasien tidak sadarkan diri atau pingsan setelah menerima vaksin. Hal itu dikarenakan adanya kecemasan, ditambah melihat jarum suntik.

“Ada ketakutan sehingga muncul gejala sakit sampe pingsan. KIPI serius itu sampai dirawat dan itu ternyata tidak ada kaitannya dengan vaksinasi,” terang Rodman.

Hal itu ditambahkan oleh Ketua Komite Daerah KIPI Jawa Barat Kusnandi Rusmil. Kusnandi mengaku kasus KIPI berat rasionya 1 juta banding satu orang.

Reaksi yang timbul kata Kusnandi, terjadi alergi berat dan ringan angkanya berkisar 2,5-5 persen.

“Efek samping yang terjadi sangat sedikit memang ada yang gatal, merah di tempat penyuntikan itu bawah 2,5 persen,” kata Kusnandi.

Kusnandi beranggapa KIPI bisa dikaitkan dengan vaksin dan juga tidak. Contohnya reaksi vaksin membuat panas badan, bengkak di tempat suntikan.

Tetapi lanjut Kusnandi, ada juga yang bukan reaksi vaksin. Seperti tertukarnya suntik yang diimbau oleh Kusnandi, hal itu yang harus dicegah.

"Dan kita belum pernah ketemu KIPI seperti itu, kebanyakan reaksi individu yang terjadi. Biasanya 2,5-5 persen dari semua populasi itu KIPI ringan. Untuk keuntungan vaksinasi jauh lebih besar daripada reaksi itu jadi jangan takut divaksinasi karena ini mencegah dari penyakit,” tukas Kusnandi.

 

2 dari 2 halaman

Sasaran Lansia Rendah

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dewi Sartika, untuk vaksinasi di Jawa Barat yang dilaksanakan dari 14 Januari - 2 Mei 2021 untuk dosis pertama tenaga kesehatan, sudah mencapai 100 persen. Sedangkan dosis kedua baru mencapai 92 persen dari 180.000 tenaga kesehatan.

Untuk tahap kedua dengan sasaran 4,4 juta lansia dan 2,195 juta pelayanan public, Dewi mengaku dari sasaran lansia masih rendah.

"Lansia baru 7,54 persen yang mendapatkan dosis pertama dan empat persen yang sudah mendapatkan dosis kedua. Terakhir untuk sasaran pelayanan public sudah mencapai 58,2 persen dosis pertama dan 36,05 persen yang mendapatkan dosis kedua," tukas Dewi.

Video Terkini