Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 di India membuat pasokan obat-obatan dan tabung oksigen menjadi hal yang paling dicari untuk menyelamatkan nyawa pasien. Namun di tengah kondisi itu beberapa penipu dilaporkan tega memanfaatkan situasi itu demi keuntungan.
Pekan lalu, Kepolisian di Delhi menangkap tiga orang yang menipu warga dengan menjual tabung oksigen palsu, yang sebenarnya adalah tabung pemadam api yang sudah dicat.
Baca Juga
Dikutip dari Khaleej Times pada Minggu (9/5/2021), ketiga orang itu bernama Ravi Sharma (40), Mohammad Abdul (38), dan Shambu Shah (30), yang ketiganya merupakan warga Alipur.
Advertisement
Kasus tersebut mulai terungkap usai Mukesh Khanna, pengelola organisasi nirlaba Radha Vallabh Sewa Sangh, melaporkan temuan itu ke polisi. Yayasan tersebut sendiri menyediakan tabung oksigen gratis bagi pasien COVID-19.
"Selama penyelidikan, ditemukan bahwa distributor Ravi Sharma sedang menghilangkan cat merah tabung pemadam yang digunakan untuk mengisi CO2 dan mengubahnya jadi tabung oksigen dengan mengecatnya menjadi hitam," kata pihak kepolisian seperti mengutip Daily Beast.
Para tersangka diketahui menyimpan alat pemadam api yang sudah kedaluwarsa dan kosong, mengaturnya, lalu menjualnya masing-masing seharga 180 dolar. Mereka mengklaim telah menjual banyak tabung.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Pasien COVID-19 Meninggal Dunia
Dalam kesempatan berbeda, dua pria di Dwarka, Delhi juga ditangkap karena kasus serupa. Tindakan yang dilakukan tersangka bernama Ashutosh Chauhan dan Ayush itu telah menimbulkan kematian pasien COVID-19.
Geeta Arora, seorang wanita dari Bindapur awalnya mencari tabung oksigen untuk kerabat temannya yang terkena COVID-19. Mereka juga kesulitan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit.
Arora akhirnya menghubungi Chauhan dan Ayush. Ia lalu membeli tabung oksigen palsu itu seharga 10 ribu rupee saat mengambilnya di stasiun metro Uttam Nagar.
Namun, dikutip dari News18, penipuan itu terungkap usai keluarga pasien mengetahui bahwa tabung yang mereka terima adalah alat pemadam kebakaran.
Arora lalu menuntut para tersangka mengembalikan uangnya namun mereka menolaknya. Sementara, pasien COVID-19 yang menerima tabung itu akhirnya meninggal dunia. Hal itu membuat Arora mengejar para pelaku dan melaporkannya ke kepolisian.
"Seandainya kami tidak ditipu, saudara ipar saya bisa selamat," kata Narender, salah seorang kerabat pasien itu saat mengungkapkan bahwa saudaranya meninggal karena terlambat mendapatkan tabung oksigen.
Advertisement