Sukses

Sapri Sempat Bicara Ngaco, Tanda Diabetes Sudah Akut?

Sapri diketahui mengidap diabetes melitus yang bahkan gula darahnya capai 1.000 mg/dl

Liputan6.com, Jakarta - Adik laki-laki Sapri, Ilyas, mengungkap riwayat kesehatan yang bikin Sang Kakak harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia pada Senin, 10 Mei 2021. Komedian 49 tahun tersebut mengidap diabetes melitus (DM).

Ilyas, seperti dikutip dari kanal Youtube KH Infotainment pada Kamis, 6 Mei 2021, mengatakan, kondisi Sapri drop karena pengaruh gula darah yang teramat tinggi.

Meski tidak yakin dengan informasi yang diperoleh dari adiknya, Ilyas menyebut bahwa gula darah Sapri Pantun mencapai kurang lebih 1.100 mg/dl.

Lebih lanjut Ilyas, menyebut, gara-gara kondisi tersebut, Sapri akhirnya tidak sadarkan diri. Bahkan, bicaranya pun sempat ngaco atau melantur.

"Memang benar (sempat tak sadar), dua hari sebelum dilarikan ke RS kita juga merasa khawatir karena ada kabar dari adik-adik saya dia omongannya sudah ngawur. Sudah tidak terarah apa yang diucapkan sama dia," kata Ilyas.

 

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Pasien dengan Gula Darah 1.000 Seperti Sapri Bicaranya Ngaco

Pada kondisi akut, tak jarang ditemukan ditemukan kadar gula dalam darah yang lebih dari 600 mg/dl, kata Dekan Fakultas Kedokteran Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI – RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB.

Kadar gula darah tinggi atau lebih dari 600 mg/dl, lanjut Ari, biasa disebut dengan ketoasidosis diabetik. Pada kondisi ini saja, pasien bisa tak sadarkan diri.

Lebih lanjut Ari, menjelaskan, hiperglikemia atau gula darah yang tinggi, akan menyebabkan tubuh berusaha untuk menghasilkan gula dengan menghancurkan lemak.

Kondisi tersebut pun akan menyebabkan terjadinya pembentukan keton-keton. Ini membuat darah menjadi asam.

"Bisa juga tidak terjadi pembentukan keton, tapi kadar gulanya begitu tinggi. Kadar gula darah terlalu tinggi, dia akan menyebabkan menarik air, yang membuat pasien kencing terus menerus, haus, dan bisa terjadi dehidrasi," katanya.

Bahkan, lanjut Ari, kalau di atas 1.000 mg/dl, dampaknya akan lebih besar lagi.

"Pasien pingsan dan tak sadarkan diri. Awalnya mungkin lemas, bicara ngacau, kalau tidak diatasi dengan baik, pasien bisa jatuh dalam keadaan tidak sadar. Ini emergency," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Harus Segera Mendapatkan Pertolongan

Pasien pun harus segera mendapatkan pertolongan. Ketika dirawat di rumah sakit, dokter akan segera dilakukan rehidrasi, melakukan pengecekan gula darah yang ketat, dan perlu sesegera mungkin menurunkan kadar gula dalam darah dengan insulin.

"Faktor pencetus harus diatasi, bila pada pasien terjadi infeksi paru, luka pada kaki tidak sembuh-sembuh, maka kondisi itu harus segera diatasi," ujarnya. 

"Jadi, sekali lagi, ini peringatan buat semua pasien diabetes. Dia harus kontrol teratur, menjaga makan, mengontrol berat badan, apabila ini tidak dijaga, bisa saja sewaktu-waktu terjadi peningkatan gula darah yang begitu drastis, ini membahayakan untuk jiwanya," Ari menekankan.

4 dari 4 halaman

Infografis