Sukses

Menkes Budi Jamin Obat untuk Pasien COVID-19 Tersedia Hingga Usai Lebaran

Menkes Budi jamin obat untuk pasien COVID-19 tersedia hingga usai Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjamin obat untuk pasien COVID-19 tersedia hingga usai Lebaran. Ketersediaan stok obat di 34 provinsi juga menjadi salah satu upaya antisipasi peningkatan kasus aktif sebesar 50 persen pasca Hari Raya Idulfitri 2021.

""Secara nasional, kita masih lebih dari cukup (stok obat untuk pasien COVID-19). Untuk obat-obatan, kita lihat berapa kasus aktif COVID-19 sekarang, berapakah stok obat yang kita butuhkan. Kalau kasus aktifnya ada di rumah sakit sekian, dia butuh obatnya masing-masing berapa," jelas Budi usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/5/2021).

Ada empat jenis obat yang dijaga ketersediaannya untuk pasien COVID-19, yakni oseltamivir (obat untuk terapi), favipiravir (obat antivirus), remdesivir injeksi vial (obat antivirus), dan azythromycin (antibiotik).

"Kita ada 4 jenis obat penting yang dijaga ketersediaannya. Kita punya stok berapa, jadi kita bisa lihat, berapa kali stok yang kita miliki dibandingkan dengan kebutuhan yang ada. Kalau tiba-tiba naik 50 persen (kasus aktif), kita tahu berapa stok obat yang kita miliki."

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Redistribusi Obat untuk Pasien COVID-19 ke Sejumlah Daerah

Meski secara nasional stok obat untuk pasien COVID-19 tercukupi, Budi Gunadi Sadikin menambahkan, ada beberapa daerah yang stok obatnya masih kurang. Upaya redistribusi pun akan dilakukan.

"Kita bisa meredistribusikan obat-obat yang critical (oseltamivir), favipiravir, remdesivir injeksi vial,  azythromycin) ke daerah-daerah yang kurang," tambahnya.

"Dari beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan memang kita amati stok obatnya masih belum cukup. Kita masih punya waktu sebelum Lebaran 2021, kita akan isi dengan ketersediaan obat yang dibutuhkan di sana."

Dari data Kementerian Kesehatan tentang Ketersediaan Obat di 34 Provinsi per 9 Mei 2021, berikut ini provinsi yang masih kurang persentase stok obat untuk pasien COVID-19:

1. Kepulauan Riau: 24 persen oseltamivir, 8 persen remdesivir injeksi vial, 24 persen azythromycin

2. Sulawesi Utara: 28 persen favipiravir, 14 persen remdesivir injeksi vial

3. Bangka Belitung: 26 persen oseltamivir, 3 persen remdesivir injeksi vial

4. Sumatera Selatan: 37 persen remdesivir injeksi vial

"Pesannya, tolong bantu temen-temen dari pemda agar bisa memonitor dan mempersiapkan rumah sakit, alat kesehatan, dokter, dan tenaga kesehatannya," pesan Menkes Budi.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Ini Bisa Cegah & Obati Pasien Covid-19?