Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam masa pandemi COVID-19, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Amirsyah Tambunan mengingatkan seluruh masyarakat, terutama umat Islam agar selalu peduli dan mematuhi protokol kesehatan dalam memperingati Idulfitri.
KH Amirsyah mengatakan, COVID-19 merupakan ancaman nyata dan telah menelan banyak korban. Dia mengungkap, hingga memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 saat ini sudah ada dua tokoh MUI yang berpulang yakni Dr Nazarudin Ramli dan Dr Teuku Zulkarnaen. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa COVID-19 bukan sekadar ancaman, melainkan telah terbukti menelan korban.
Baca Juga
Sempat Lockdown Gegara Banyak Siswa Kena Cacar Air, Proses Belajar Mengajar SMPN 8 Tangsel Sudah Normal
26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Hari Ini Selasa 26 November 2024, Yuk Cek!
Salah Satu Rukun Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini Dinilai Tak Terpenuhi, Bagaimana Status Mereka Sekarang?
"Jadi ini adalah bukti nyata, banyak lagi tokoh-tokoh yang sudah mendahului kita. Sekali lagi saya mengingatkan bahwa kita tetap harus waspada. Kewaspadaan terhadap diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat," ujarnya melalui keterangan resmi, seperti dilansir Antara.
Advertisement
Dalam Islam, jelas Amirsyah, diperintahkan dengan tegas dan jelas dalam Al Quran Surat At-Tahrim ayat 6, yang artinya, "Hai orang-orang beriman, peliharalah diri, pelihara keluarga, dan seluruhnya tentu daripada siksa api neraka."
Â
Simak Juga Video Berikut Ini
Masyarakat Jangan Lalai
Amirsyah menyebut, ada dua macam neraka, di dunia dan di akhirat. Karenanya dia meminta agar masyarakat tidak lalai lalu COVID-19 menjadi bagaikan neraka di dunia bagi kita. Amirsyah meminta agar masyarakat terus waspada dan menjaga diri dengan sebaik-baiknya.
"Jaga diri dan keluarga itu adalah hukumnya wajib, dalam arti kesehatan itu adalah sesuatu yang wajib dipelihara. Kenapa wajib? Karena menjaga kesehatan itu harus terus bersama-sama, supaya kita bisa melakukan ibadah, kita bisa mencari nafkah buat keluarga, kita bisa beramal untuk kemaslahatan umat dan bangsa," ungkapnya.
Amirsyah juga mengingatkan untuk mendahulukan yang wajib dibandingkan yang sunah. Ia mengatakan, jangan sampai melaksanakan yang sunah kemudian terjadi kerumunan dan berpotensi menjadi penyebaran COVID-19.
Â
Advertisement