Sukses

Doni Monardo Tak Mau Fenomena Pingpong dan Balon Saat Arus Balik Mudik

Cerita Doni Monardo tak mau fenomena 'pingpong' dan 'balon' saat arus balik mudik Lebaran.

Liputan6.com, Lampung Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo tak mau fenomena 'pingpong' dan 'balon' saat arus balik mudik Lebaran 2021. Analogi 'pingpong' dan 'balon' disampaikan Doni pada Rapat Pemenuhan Tenaga Kesehatan Swabber dan Swab Antigen untuk 21 titik Penyekatan Jalan Toll Pulau Jawa beberapa hari lalu.

Bukan tanpa sebab analogi 'pingpong' dan 'balon' mencuat, Doni Monardo menerima laporan dari pihak PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan). Bahwa sejak 22 April-15 Mei 2021, tercatat 440.014 orang menyeberang dari Jawa ke Sumatera.

Angka di atas jauh di bawah prediksi 1,5 juta penyeberang. Artinya, jumlah 440.014 orang inilah yang diperkirakan akan kembali menyeberang ke Jawa lewat Pelabuhan Bakauheni. Tanpa terkecuali, semua penyeberang harus dipastikan menjalani rapid test dan menunjukkan dokumen tes negatif COVID-19.

Yang positif COVID-19 bukan diputarbalik, melainkan langsung dikarantina. “Jangan sampai terjadi fenomena pingpong,” ujar Doni di Lampung melalui keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Minggu (16/5/2021).

Yang dimaksud Doni soal fenomena 'pingpong' adalah pergerakan tik-tok, bolak-balik antara Jawa dan Sumatera dalam mengoper virus Corona. Ibarat kata, saat Pulau Jawa banyak zona merah dan Sumatera berzona kuning dan hijau, lalu para penyeberang dari Jawa membawa virus Corona ke Sumatera.

Saat ini, kondisinya terbalik, kasus COVID-19 di Jawa relatif landai. Banyak daerah berzona kuning dan hijau, sedangkan hampir sebagian besar daerah di Sumatera berzona oranye dan merah. Nah, mantan Danjen Kopassus ini tidak mau karena keteledoran di perbatasan atau area penyeberangan, yang mana virus Corona balik lagi ke Jawa.

“Sebab, kalau itu yang terjadi, sama saja 'pingpong' ya tidak akan selesai-selesai (menekan kasus COVID-19),” pungkas Doni Monardo.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Menghindari Fenomena Corona 'Balon'

Selain 'pingpong', Doni Monardo juga menyoroti fenomena Corona 'balon' dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Ibarat balon yang ditekan, bagian lain akan menggelembung. Ketika bagian yang ditekan dilepas, akan kempes seperti semula.

Dalam hal ini, kepatuhan protokol kesehatan harus terus disiplin dilakukan. Tidak boleh kendor. Penanganan pandemi COVID-19 pun membutuhkan keterlibatan dan kerjasama dari seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, TNI Polri hingga masyarakat.

"Satu lagi yang harus dihindari adalah fenomena pengendalian Corona 'balon.' Balon kan kalau ditekan di satu sisi, sisi lain akan menggelembung. Kuncinya ada di disiplin dan kerjasama semua pihak," terang Doni, yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Petugasnya bergerak satu komando, pemerintah pusat dan daerah bekerjasama dengan baik, didukung masyarakat yang sadar menerapkan protokol kesehatan."

3 dari 5 halaman

Hindari Penumpukan di Satu Titik Saat Arus Balik

Hal lain yang ditekankan Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo adalah perhatian semua petugas agar tidak terjadi penumpukan di satu titik. Pola koordinasi yang sudah dipaparkan Kapolda, harus bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan.

Berhubung, kondisi arus balik mudik Lebaran 2021 akan berlangsung dalam putaran waktu 24 jam sehari, maka petugas harus diatur tiga shift agar senantiasa fresh (segar). (Selengkapnya: Doni Monardo Harap Penyekatan Mudik Cegah Pingpong Kasus COVID-19)

Doni mengapresiasi pihak ASDP yang akan membuka tujuh dermaga yang tersedia. Artinya, semua dermaga akan dioperasikan untuk menghindari penumpukan. Ia juga mengapresiasi respons positif para pengusaha kapal feri swasta yang telah bersedia untuk mengerahkan semua armada feri untuk stand by, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Artinya, pada saat terjadi lonjakan arus balik besok dan hari-hari ke depan, sudah ada 69 kapal feri yang stand by. Dioperasikannya tujuh dermaga dan seluruh armada feri yang ada, pihak otoritas penyeberangan sudah membuka kapasitas maksimalnya.

Satu unit feri berkapasitas maksimal 1.000 penumpang. Artinya, akan ada 400 trip penyeberangan dengan 69 unit feri dan 7 dermaga tersedia, dengan asumsi jumlah pemudik 400.000 lebih akan kembali ke Jawa lewat Pelabuhan Bakauheni.

Kondisi tersebut masih sangat dinamis. Karenanya, Doni Monardo tidak pernah mengendorkan perhatian terhadap titik-titik krusial, baik yang ada di Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk maupun di bandara-bandara yang padat arus mudik-arus balik.

4 dari 5 halaman

Pelabuhan Bakauheni Berpotensi Membludak

Pelabuhan Bakauheni berpotensi membludak saat arus balik mudik Lebaran 2021. Jika tidak dilakukan antisipasi, sangat berpotensi mengakibatkan ledakan klaster baru COVID-19. Tak ayal, H+1 Lebaran yang masih hangat terasa, Doni Monardo terbang ke Lampung.

Ibarat kata, cita rasa opor ayam belum lagi luntur dari lidah, tapi fisik sudah harus berpindah. Kurang lebih itulah gambaran paling pas terhadap aktivitas Kepala BNPB/Ketua Satgas COVID-19 ini dan staf pada Jumat-Sabtu (14-15 Mei 2021).

Pada Jumat sore itu Doni memerintahkan Korspri Kolonel Czi Budi Irawan mengkoordinasikan keberangkatan staf ke Bakaheuni untuk koordinasi penanganan puncak arus balik hari Minggu, 17 Mei 2021. Lewat koordinasi singkat, hampir tengah malam empat unit mobil bergerak dari markas BNPB di Jl Pramuka, Jakarta Timur dengan tujuan Bakauheni, Provinsi Lampung.

Tenaga Ahli Kepala BNPB Egy Massadiah, yang selalu setia mendampingi Doni Monardo, hari itu absen. Ketika dikonfirmasi, “Izin Mas, kali ini tidak bergabung, badan kurang nyaman. Kayaknya kolesterol saya naik nih, akibat dampak menu Lebaran. Saya istirahat dulu,” ujarnya tertawa di ujung telepon.

Matahari belum merekah di ufuk timur ketika rombongan tiba di kantor ASDP Bakauheni, keesokan paginya Sabtu (15/5/2021). Tiga agenda langsung digeber oleh Doni Monardo, yang tiba menggunakan helikopter sekitar pukul 09.00 WIB, dan mendarat di area Dermaga 6 Bakaheuni.

Doni didampingi Plt Deputi III BNPB, Dody Ruswandi, Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana, Dr Abdul Muhari serta perwakilan Mabes TNI dan Mabes Polri. Dari titik pendaratan, ia dan rombongan langsung melakukan peninjauan ke salah satu titik penyekatan arus mudik dan arus balik di Exit Tol Hatta, Lampung Selatan.

Di titik ini, Doni mendapat laporan singkat dari Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno mengenai aktivitas penyekatan terhadap arus mudik yang datang dari Pulau Jawa. Pagi itu, hanya ada dua orang pengemudi logistik yang sedang menjalani tes antigen di Pos Hatta. Hasilnya negatif COVID-19.

Secara umum, memang situasi arus mudik di Merak – Bakauheni relatif terkendali. Di lokasi ini, Doni menyerahkan bantuan 6 tenda dan alat swab sebagai antisipasi membludaknya arus balik pada Minggu, 17 Mei 2021.

Selesai peninjauan, Doni dan rombongan melanjutkan agenda kedua, Rakor Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik di VIP Room ASDP Bakaheuni. Berturut-turut, Doni Monardo meminta para pejabat yang hadir memberikan laporan, dimulai dari Kapolda Irjen Hendro.

Hendro pertama-tama menegaskan, yang utama dilakukan adalah melaksanakan mandatory test bagi pemudik dan pebalik. Untuk pelaksanaannya, ia sudah berkoordinasi dengan jajaran Korem 043/Garuda Hitam, Dinkes Provinsi, BPBD/Satgas COVID-19 Daerah dan semua instansi terkait.

Keberadaan 6 pos penyekatan arus mudik juga sudah dilakukan evaluasi. Sejumlah pos yang dinilai kurang efektif, akan dipindahkan ke titik baru di titik arus balik. Titik tersebar di jalur timur, tengah dan sea port (Pelabuhan) serta tiga titik di rest area jalan tol Trans Sumatera.

5 dari 5 halaman

Infografis 3 Varian Virus Corona Paling Menular Lolos ke Indonesia