Sukses

Sering Terlupakan, Suami seperti Atta Halilintar Juga Berduka Saat Istri Keguguran

Tidak hanya wanita yang terpukul saat keguguran tapi suami seperti Atta Halilintar mengalami hal serupa

Liputan6.com, Jakarta - Atta Halilintar tengah berduka karena sang istri, Aurel Hermansyah, mengalami keguguran belum lama ini. Dalam video di YouTube terlihat Atta menguatkan Aurel, tapi dia juga amat bersedih bila sang istri kembali menangis mengingat kondisi tersebut.

"Karena kalau dia (Aurel) nangis walau bakal aku kuatin tapi sebenarnya aku bakal lebih nangis daripada dia gitu," kata Atta Halilintar.

Dalam video Selamat Jalan Anakku, Atta mengatakan kepada Aurel untuk mengambil sisi positif dari kejadain ini serta tetap sabar dan kuat. "Kamu ada aku, aku ada kamu. Kamu yang sakit, aku yang sakit," kata Atta.

Dalam peristiwa keguguran, sudah pasti wanita yang terpukul akan hal tersebut. Pria seperti Atta Halilintar juga berduka atas kehilangan tersebut tapi sayang kerap dilupakan emosinya itu oleh masyarakat.

"Saat keguguran, pria kerap dilupakan kalau tengah berduka," kata psikolog Sharon Covington mengutip Time.

"Biasanya, wanita yang mendapat perhatian ini tapi pasangannya juga merasakan kesedihan," Covington melanjutkan. 

 

VIDEO: Aurel Hermansyah Alami Keguguran

2 dari 3 halaman

Proses Emosi Usai Istri Keguguran

Studi menunjukkan bahwa proses emosi yang dilewati pria menghadapi keguguran pasangan memang berbeda-beda. Tidak semua pria sedih berlama-lama. Studi menunjukkan bahwa pria mengalami alami kecemasan dan depresi usai usai istri keguguran meski dalam periode yang singkat.

Dalam studi di Inggris terhadap 323 pria, fakta menunjukkan bahwa kaum Adam ini tidak terlalu aktif memerlihatkan kesedihan dibandingkan pasangannya. Namun, pria rentan mengalami perasaan putus atas dan kesulitan dalam mengatasi rasa putus asa sekitar delapan minggu setelah kehilangan.

Tingkat kesedihan pria semakin tinggi bila usia kehamilan semakin tua dan sempat mengikuti ketika istri melakukan pemeriksaan USG.

"Memang para pria ini tidak terlalu memperlihatkan atau mengungkapkan kesedihan karena takut hal itu malah membuat mental sang istri runtuh," kata psikolog yang mengkhususkan diri di bidang reproduksi di University of Michigan, Irving Leon seperti mengutip Time.

Beberapa tahun Covington berusaha untuk membuat grup support untuk para pria yang istrinya baru keguguran. Namun, tidak terlalu banyak pria yang turut serta. Ketika Covington mencoba menyelami alasan pria enggan berkumpul dengan sesama orang yang pernah keguguran karena mereka lebih nyaman konseling berdua bersama pasangannya saja.

3 dari 3 halaman

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19.