Sukses

5 Kesalahan Diet yang Bikin Lapar Terus

Selain makan sedikit, beberapa kesalahan diet kerap terjadi hingga membuat seseorang jadi terasa lapar terus menerus.

Liputan6.com, Jakarta Selain makan sedikit, beberapa kesalahan diet untuk menurunkan berat badan kerap terjadi hingga membuat seseorang jadi terasa lapar terus. Padahal pola makan yang dianjurkan ahli gizi sudah jelas menerapkan gizi seimbang dengan memperbanyak sayuran, buah serta karbohidrat kompleks. 

Berikut lima kesalahan umum yang memicu lapar:

1. Mengonsumsi makanan yang membosankan

Ketika mengisi perut dengan makanan yang terlalu hambar dan membosankan, diet Anda sudah pasti tidak nyaman dan kemungkinan besar gagal.

Menurut ahli gizi DJ Blatner, RDN, jika Anda tidak menikmati makanan, itu dapat menyebabkan perasaan terkekang yang justru memicu ngidam.

Dikutip dari Livestrong, Blatner merekomendasikan untuk mengenyangkan perut dengan semua makanan sehat hingga benar-benar puas. Dengan kata lain, praktikkan moderasi daripada berhenti mengonsumsi makanan favorit Anda sepenuhnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

2. Tidak mengatasi stres

Stres dapat merusak kesehatan mental dan fisik Anda. Bahkan menurut studi yang dirilis di Appetite per 1 Agustus 2020, selama masa uji program 16 minggu, partisipan wanita yang dapat mengatasi tekanan stres seperti kesulitan keuangan, mereka mulai makan lebih sehat, lebih jarang memilih makanan cepat saji dan camilan tinggi lemak daripada sebelum program.

Menariknya, para partisipan penelitian tersebut tidak diberitahukan cara menurunkan stres. Melainkan para peneliti menyarankan untuk mengubah pemikiran mereka, seperti tidak menyalahkan diri sendiri dan mengendalikan emosi negatif mereka. Beberapa pemicu stres bukan hal yang dapat kita kendalikan, jadi lebih baik fokus pada pola pikir dan cara-cara sehat untuk mengatasinya.

3. Menghemat protein dan terlalu banyak karbohidrat

Menurut studi yang rilis 1 Februari 2015 di Nutrition Journal, protein merupakan zat gizi yang memberi lebih banyak daya tahan di antara waktu makan daripada karbohidrat atau lemak. Selain itu, penelitian yang sama menunjukkan bahwa protein dapat membantu Anda makan lebih sedikit di kemudian hari.

Ketika wanita memulai hari mereka dengan sarapan berprotein tinggi, mereka melaporkan merasa lebih puas setelah makan (dibandingkan ketika mereka makan lebih sedikit protein saat sarapan) dan mereka kemudian makan lebih sedikit kalori saat makan siang.

Meskipun Anda ingin diet, usahakan untuk tidak mengurangi porsi protein, bahkan makanlah lebih dari biasanya.

 

3 dari 4 halaman

4. Makanan tidak bervariasi

Terlalu lama menahan lapar atau makan tidak bervariasi (minimal terdapat campuran protein, karbohidrat, dan lemak) dapat memicu ngidam. Orang yang kelaparan akan mengidamkan makanan berenergi cepat seperti gula dan makanan ringan. Sebab ketika merasa lapar, tubuh merespons dengan meraih sesuatu yang cepat, mudah, enak, dan menonjol dalam karbohidrat olahan, kata Blatner.

Jadi sebaiknya konsumsi makanan yang bervariasi yang memenuhi gizi Anda, serta siapkan camilan sehat agar tidak meraih gula atau MSG. Dan jangan salah, karena makanan sehat juga banyak yang enak dan manis.

5. Menggunakan makanan untuk mengatasi ngidam

"Mengidam terkadang bisa menjadi sinyal bahwa Anda sedang mengalami emosi, seperti Anda tegang, stres, kewalahan, kesal atau lelah, bosan, kesepian atau menunda-nunda," kata Blatner.

Maka memang mudah untuk jatuh dalam kebiasaan makan secara emosional.

Buat kompilasi daftar ide (selain makanan) yang harus dilakukan ketika Anda sedang merasa salah satu emosi tersebut. Misalnya saat Anda sedang tegang, menyesap teh atau mandi; atau jika sedang lelah, meditasi di tempat yang tenang sekitar 5 menit atau berjalan-jalan sebentar di luar.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar