Liputan6.com, Jakarta Vaksin AstraZeneca efektif melawan varian virus Corona Inggris dan India. Temuan ini sebagaimana hasil studi terbaru yang dikeluarkan oleh Public Health England (PHE), lembaga kesehatan di Inggris.
Pada 22 Mei 2021, studi PHE menyebut, dua dosis vaksin AstraZeneca 66 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Corona Inggris B.1.1.7. Sementara itu, satu dosis vaksin AstraZeneca 50 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian B.1.1.7 setelah 3 minggu disuntikkan.
Advertisement
Penelitian yang dilakukan oleh PHE rentang waktu dari 5 April hingga 16 Mei 2021 juga mengemukakan, dua dosis vaksin AstraZeneca 60 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian India B.1.617.2.
Selain itu, satu dosis vaksin AstraZeneca 33 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian B.1.617.2 pasca 3 minggu vaksin tersebut disuntikkan. Menilik hasil tersebut, vaksin AstraZeneca termasuk vaksin COVID-19 yang saat ini paling banyak digunakan di seluruh dunia.
“WHO juga telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko COVID-19 yang sangat serius. Ini termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah," kata pakar imunisasi Elizabeth Jane Soepardi dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Senin (24/5/2021).
"Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi kecil. Artinya, dibandingkan dengan risiko kematian yang akan terjadi akibat penyakit COVID-19."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Penggunaan Vaksin AstraZeneca Terus Berlanjut
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menambahkan, penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan. Ini karena vaksinasi COVID-19 membawa manfaat yang jauh lebih besar.
“Yang saat ini justru menjadi tantangan adalah soal ketersediaan vaksin. Dengan adanya lonjakan kasus COVID-19, membuat negara produsen vaksin COVID-19 ingin mengutamakan lebih dulu penggunaan vaksin untuk masyarakatnya sendiri,” tambahnya.
Oleh karena itu, Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin COVID-19. “Saat ini semua negara sama-sama tengah sama-sama membutuhkan vaksin COVID-19. Jadi, vaksin dengan merek apa pun memiliki manfaat yang sama,” tutup Nadia.
Di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, vaksin AstraZeneca di luar batch CTMAV547 akan tetap diberikan kepada masyarakat, khususnya yang baru satu kali menerima dosis.
Hal ini demi mencapai kekebalan individu yang sempurna dengan dua dosis. "Saya ingin kembali menekankan bahwa pemberian vaksin Astrazeneca non batch CTMAV457 akan tetap dilakukan," kata Wiku, Kamis (20/5/2021).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menginvestigasi terkait adanya dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZaneca batch CTMAV547. Investigasi yang dilakukan berupa pengujian toksisitas dan abnormal serta sterilisasi dari vaksin tersebut. (Selengkapnya: Pemberian Vaksin AstraZeneca Non Batch CTMAV547 Tetap Lanjut)
Advertisement