Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy berharap vaksinasi COVID-19 dapat membangun kepercayaan diri relawan kekerasan perempuan dan anak. Para pegiat dan relawan kekerasan perempuan dan anak merupakan target fungsional dan strategis upaya menekan laju penyebaran COVID-19.
Pemerintah memberikan vaksinasi COVID-19 kepada 890 pegiat dan relawan yang telah mengabdikan diri tanpa pamrih untuk menyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilaporkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Bintang Puspayoga, angka kekerasan perempuan dan anak meningkat tajam pada masa pandemi COVID-19.
Hal itu ditaksir, selain karena faktor psikis para pelaku ataupun korban, melainkan terbatasnya para pegiat dan relawan yang bisa melakukan pendampingan serta advokasi terhadap setiap kasus.
“Tentu saja ini bukan hanya dari kekhawatiran masing-masing tapi karena anjuran pemerintah untuk membatasi diri, mematuhi protokol kesehatan," ujar Muhadjir Effendy saat membuka kegiatan vaksinasi relawan kasus kekerasan perempuan dan anak di Kantor Perpusnas, Salemba, Jakarta, Senin (24/5/2021).
"Namun, mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini akan membangkitkan kembali kepercayaan diri para pegiat dan relawan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Vaksinasi COVID-19 demi Capai Target Kekebalan Komunitas
Muhadjir Effendy juga berharap vaksinasi COVID-19 yang dilakukan terhadap sejumlah kelompok masyarakat, termasuk pegiat dan relawan penyelesaian kasus kekerasan perempuan dan anak dapat mencapai target ideal, yaitu mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
Sebagaimana perhitungan para ahli epidemolog, yakni 70 hingga 75 persen masyarakat yang sudah divaksin akan mampu melindungi mereka yang belum terinfeksi atau belum divaksinasi COVID-19.
Kendati demikian, Muhadjir berpesan, khususnya kepada masyarakat yang sudah divaksin COVID-19, agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Selain itu, Pemerintah juga akan secara ketat melakukan proses 3T (tracking, tracing, treatment).
“Walaupun nanti sudah divaksin, harus tetap mematuhi 3T sebagai tanggung jawab pemerintah dan juga 3M oleh masyarakat. Jadi, ini adalah salah satu ikhtiar dari kita untuk menyukseskan program yang menjadi arahan Presiden,” tegas Menko Muhadjir sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
MenPPPA Bintang Puspayoga menambahkan, pihaknya telah melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap pemerhati perempuan sebanyak 327 orang pada bulan April 2021 bertepatan dengan Hari Kartini. Sedangkan vaksinasi kali ini melibatkan 890 pegiat relawan kekerasan perempuan dan anak dari 67 organisasi.
“Concern kita adalah untuk bisa menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak. Dengan vaksinasi ini akan memberikan rasa aman bagi mereka untuk memberikan pendampingan pada perempuan dan anak korban kekerasan,” tandasnya.
Advertisement