Sukses

Pensiun, Pesan Doni Monardo Saat Jabat Kepala BNPB: Tingkatkan Literasi Kebencanaan

Saat masih menjabat sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo mengatakan pentingnya meningkatkan literasi kebencanaan.

Liputan6.com, Jakarta - Doni Monardo secara resmi tidak lagi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 25 Mei 2021. Posisi Kepala BNPB kini diisi oleh Ganip Warsito.

Doni Monardo diganti lantaran dirinya memasuki masa pensiun di kemiliteran. "Ya, benar, karena Pak Doni akan pensiun pada 1 Juni 2021 sehingga harus diganti oleh perwira tinggi TNI yang aktif," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Selama dua tahun mengemban tugas sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo kerap mengingatkan agar masyarakat tentang perlu meningkatkan literasi kebencanaan.

Hal itu penting mengingat Indonesia termasuk dalam negara rawan bencana. Negara ini masuk dalam 35 negara paling rawan risiko bencana. Dari Februari 2020 hingga Februari 2021 sedikitnya ada 3.253 kejadian bencana di Indonesia.

“Setiap hari setidaknya ada sembilan kali kejadian bencana yang terjadi, apakah itu gempa, tsunami, erupsi gunung berapi, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung,” ungkap Doni saat itu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021 pada 3 Maret 2021 di Istana Negara, Jakarta.

Supaya bisa mengantisipasi dan menghadapi bencana, literasi kebencanaan amat perlu ditingkatkan.

“Literasi kebencanaan sejak dini senantiasa kita perkuat dalam setiap kesempatan di tingkat tapak, kemudian pada pemerintah dan juga pemerintah daerah,” tutur Doni Monardo saat itu mengutip laman setkab.go.id.

Keinginanannya untuk meningkatkan literasi kebencanaan masyarakat selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Simak Juga Video Berikut

2 dari 2 halaman

Kedepankan Kerja Sama Pentaheliks

Doni Monardo juga kerap menggaungkan mengenai konsep kerja sama dengan pendekatan pentaheliks baik dalam mengatasi COVID-19 maupun masalah kebencanaan lain. Penta adalah lima dan heliks adalah jalinan. Artinya jalinan dari beberapa pihak untuk mewujudkan suatu hal.

“Pemerintah bersama akademisi, dunia usaha, komunitas, relawan, dan media terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan mulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat,” ujarnya saat itu.

Dengan bersama-sama, suatu masalah atau tujuan akan lebih mudah tercapai atau terwujud.