Liputan6.com, Jakarta Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) atau Sindrom polikistik ovarium merupakan kondisi sangat dipengaruhi lingkungan. Gejala PCOS ini bisa muncul saat remaja dengan tanda-tanda haid yang tidak teratur.
Seperti disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi & reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre Gita Pratama bahwa siklus normal haid seorang wanita 21-35 hari. Pada pasien PCOS, mereka mengalami keterlambatan haid seminggu, berbulan-bulan bahkan ada yang setahun.
Baca Juga
"Saat haid terlambat, itu berarti tidak ada ovulasi. Sehingga bagi wanita yang sudah menikah hal ini akan menghambat seseorang memiliki anak. Sebagai gambaran, saat ovulasi pasien dengan PCOS memiliki telur berukuran kecil dan banyak juga tidak membesar. Padahal normalnya, telur mengalami pembesaran diameter normal lebih dari 10 mm saat subur," katanya.
Advertisement
Gita mengatakan, dalam proses reproduksi, PCOS bukan hanya mengganggu proses ovulasi atau menghalangi fertilisasi namun juga berpotensi jangka panjang kanker dinding rahim. Untuk itu, ia menyayangkan bila masih ada mitos di keluarga yang menyebutkan haid tidak teratur nanti akan lancar setelah menikah.
"Ternyata, banyak yang mengalami hal tersebut dan jika dibiarkan bisa mengakibatkan penebalan dinding rahim (Hiperplasia endometrium). Lama kelamaan, mereka yang mengalaminya bisa berisiko mengalami kanker endometrium," kata Gita dalam webinar 'PCO Sindroma & Infertilitas', ditulis Jumat (28/5/2021).
Â
Simak Video Berikut Ini:
Mengganggu Psikologis
Gita juga menyampaikan PCOS bisa mengganggu psikologis. PCOS memicu gangguan kecemasan (anxiety), gangguan makan, dan depresi.
Secara jangka panjang, PCOS juga mengakibatkan munculnya sindrom metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi dan peningkatan kolesterol dan trigliserida. Jika haid dibiarkan selama bertahun-tahun, maka bisa memicu penebalan dinding rahim.
"Satu tahun enggak haid, lama kelamaan ada kondisi yang tidak normal bisa kanker endometrium," katanya.
Kendati demikian, Gita mengingatkan bagi wanita yang memiliki riwayat PCOS untuk tidak terlalu khawatir karena sebenarnya kondisi tersebut bisa dikontrol dengan modifikasi gaya hidup sehat dengan diet seimbang dan olahraga, terapi obat untuk resistensi insulin, terapi obat penyubur dan juga terapi obat untuk mengatur haid bagi wanita yang belum menikah dan berencana hamil.
Advertisement