Liputan6.com, Jakarta Setelah tes serologi sebagai tracing virus COVID-19, hadir dengan teknologi tracing virus COVID-19 di Indonesia. Mirip dengan swab antigen, swab elecsys diklaim lebih sensitif mengenali virus SARS-CoV-2 beserta variannya.
Swab elecysys dikembangkan oleh perusahaan global dibidang farmasi dan diagnostik asal Swiss Roche. Di Indonesia, penggunaan swab tersebut bekerja sama dengan Rumah Sakit Siloam. Klaimnya, lebih akurat, sensitif dan bisa langsung mengetes dalam jumlah hingga ribuan sampel.
Baca Juga
"Tergantung kapasitas lab-nya, seperti di Siloam Surabaya bisa 200 sampai 500 sampel untuk sekali pemeriksaan atau swab. Kalau seperti Siloam yang lebih besar kaya di Jakarta atau di Karawaci, bisa sampai 1000 sampel," tutur Ddokter spesialis patologi klinik Siloam Hospitals Surabaya, dr. Diane Lukito, dalam Press Conference Virutual: Peluncuran dan Pemaparan Fasilitas Layanan Swab Test Berbasis Elecsys, Kamis (3/6/2021).
Advertisement
Metode awal sama seperti swab antigen, pasien akan diswab melalui hidung untuk mengambil cairan yang berada di belakang hidung. Kemudian, alat swab akan dimasukan ke tabung kecil yang sudah di-barcode, lalu akan dimasukan ke dalam mesin di dalam laboratorium.
Lanjutnya, swab antigen elecsys sendiri adalah, metode tes antigen terbaru yang disebut memiliki performa tinggi dengan sensitivitas 94,5 persen dan spesifisitas 99,9 persen pada CT Value kurang dari 30. "Artinya, tes ini mampu mendeteksi sampel dengan lebih akurat menggunakan jumlah virus lebih rendah dari rapid antigen biasa,"kata dr Diane.
Juga bisa meminimalisasi dalam salah membaca hasil akhir yang dikeluarkan. Sebab terkadang, bila Swab Antigen biasa garis dua akan terlihat samar, saat itu petugas akan memvonis positif terpapar Covid-19 pada si pasien atau akan merujuk ke tahap selanjutnya untuk di PCR.
Sementara pada swab Elecsys yang membaca langsung mesin laboratorium. Ketika diolah hingga 20 menit, hasil akurat akan keluar tanpa adanya hasil samar.
"Hasil swab antigen elecsys akan menggambarkan kondisi saat pengambilan sampel. Hasil yang positif menunjukkan bahwa seseorang kemungkinan besar terinfeksi virus corona, dan hasil negatif pun tak menutup kemungkinan infeksi. Penilaian hasil bisa didapat dari pengamatan atas kondisi kondisi klinis pasien, serta dari hasil pemeriksaan penunjang lain," tuturnya.
Sementara, menurut Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Caroline Riady mengatakan, swab antigen Elecsys akan tersedia secara bertahap mulai hari ini di jaringan rumah sakit Siloam, serta aplikasi dan situs Halodoc seharga Rp299 ribu.
Semakin banyak tracing dilakukan, lanjut Caroline, semakin mdah juga meminimalisir penularan covid-19 di Indonesia.