Liputan6.com, Jakarta Penyanyi sekaligus penulis lagu Jessie J belum lama ini memposting ungkapan penuh haru di Instagramnya yang mengatakan bahwa ia sedang menjalani perawatan karena benjolan di pita suaranya sejak lima bulan lalu. Postingan tersebut menampilkan video dirinya dengan lembut menyanyikan single barunya "I Want Love" yang katanya dikirim ke terapis wicara.
"Hanya mendengar diri ini menyanyikannya, saya merasa begitu rapuh saat bernyanyi dan menangis," tulisnya. "Saya tidak pernah (sejak rekamannya) bisa menyanyikannya karena rasa sakit ini. Astaga, sulit sekali tidak bernyanyi."
Baca Juga
Jessie menjelaskan kalau bernyanyi sudah menjadi garis hidup dan kebahagiaannya. Sehingga "menjadi diam bukanlah sesuatu yang saya kuasai. Itupun bukan jati diri saya. Tuhan tahu saya berisik."
Advertisement
Pelantun "Price Tag" itu mengatakan bahwa syuting video membuatnya sadar bahwa "Saya harus jujur ​​dengan diri saya sendiri dan jujur ​​kepada Anda semua tentang apa yang sedang terjadi. Bersyukur saya mendapat dukungan dan cinta sehingga saya bisa melewati ini lebih cepat, saya yakin."
Jessie kemudian melanjutkan Instagram Story-nya untuk menjelaskan lebih mendalam tentang apa yang ia alami, yang ia kira permasalahannya bisa diselesaikan sekarang namun pada kenyataannya tidak.
Â
Simak Video Berikut Ini:
Alami benjolan di pita suara
"Februari lalu, saya merasakan rasa terbakar di tenggorokan saya terus-menerus. Saya sempat mengabaikannya karena saya mengira itu hanya kelelahan setelah berlatih di studio. Ketika saya pergi ke dokter, saya diberitahu bahwa saya memiliki refluks asam dan nodul karena saya terus bernyanyi dalam kondisi tersebut yang mungkin disebabkan oleh steroid yang saya minum untuk telinga saya akhir tahun lalu," tulisnya.
Sebelum ini, Jessie pernah menceritakan kalau ia sempat tuli sementara di satu telinga pada bulan Desember karena penyakit Ménière, suatu kondisi telinga bagian dalam.
Jessie diberitahu dokternya bahwa refluks akan menyebabkan benjolan terbentuk di tenggorokannya. Sehingga ia mulai minum antasida untuk meredakannya. Namun itupun tidak berhasil, jadi ia mengganti obat dan masih terus mencari obat yang cocok.
"Saya memiliki 8 kamera di hidung saya untuk diperiksa oleh 6 dokter yang berbeda sekarang. Saya makan 6 makanan yang sama selama 3 bulan," tulisnya. Ia juga mengaku mencoba akupuntur dan terapi pijat, tetapi ia mengatakan masih merasa kesakitan setiap hari.
"Dengan istirahat dan sedikit bicara/bernyanyi, benjolan itu mencair. Seperti Olaf (karakter animasi manusia salju) di bawah sinar matahari," katanya. "Tetapi setiap dokter mengatakan kepada saya jika saya bernyanyi (terutama lagu-lagu ini) benjolan itu akan segera kembali."
Unggahan Jessie pun banjir dukungan dan semangat dari para penggemarnya, sekaligus ucapan selamat atas lagu barunya.
Â
Advertisement
Kata Ahli
Dilansir dari Health, nodul yang dibicarakan Jessie secara teknis disebut nodul pita suara atau nodul lipatan vokal. Pita suara Anda berada di dalam kotak suara Anda alias laring, jelas American Speech-Language-Hearing Association (ASHA). Saat Anda berbicara, udara bergerak dari paru-paru Anda melalui pita suara dan keluar dari mulut Anda. Pita suara tersebut bergetar untuk menciptakan suara seperti bernyanyi dan berbicara.
Tetapi apa pun yang mempersulit pita suara Anda untuk bergetar dapat menyebabkan masalah pada suara Anda. Nodul lipatan vokal adalah salah satu masalah tersebut.
Nodul lipatan vokal adalah pertumbuhan yang dapat terbentuk pada pita suara Anda, kata Phillip C. Song, MD, direktur laringologi di Mass Eye and Ear, dikutip dari Health. "Mereka jinak (artinya, bukan kanker) tetapi mereka bisa menyakitkan dan menyebabkan gejala yang dapat mengganggu keluaran suara yang dihasilkan."
Menurut ASHA, hal-hal berikut ini kemungkinan adalah gejala nodul pita suara:
- suara serak
- sesak napas
- Suara kasar
- Suara garing
- Suara yang terdengar kasar
- Menembak rasa sakit dari telinga ke telinga
- Merasa seperti Anda memiliki benjolan di tenggorokan Anda
- Sakit leher
- Kurang kemampuan untuk mengubah nada Anda
- Kelelahan suara dan tubuh
"Pasien biasanya memiliki suara serak, perubahan suara, tegang, dan merasa tidak nyaman," kata Omid Mehdizadeh, MD, seorang ahli THT dan laringologi di Providence Saint John's Health Center in Santa Monica, Calif.
Sementara penyebab nodul pita suara, menurut Dr. Song adalah akibat dari fonotrauma kronis, alias banyaknya penggunaan suara. "Itu bisa terjadi pada siapa saja yang sering menggunakan suaranya." Ini biasa terjadi pada penyanyi, tetapi juga bisa terjadi pada orang yang banyak bicara seperti misalnya pendeta, pengacara, dan orang yang bekerja di call center.
"Dampaknya bagi penyanyi sangat tidak proporsional karena mereka mengandalkan kualitas suara mereka. Nodul lipatan vokal dapat memengaruhi nada, jangkauan, dan kelelahan vokal," katanya.
Sementara Jessie menyebutkan refluks asam yang menjadi masalahnya, bagi Dr. Song hal itu lebih kepada menempatkan seseorang pada risiko mengembangkan nodul dan cedera vokal lainnya karena refluks menyebabkan peradangan di tenggorokan.
Adapun pengobatan nodul ini biasanya dengan istirahat atau terapi suara, kata Dr. Mehdizadeh. "Terapi biasanya dibarengi dengan beberapa penggunaan suara konservatif atau istirahat suara," katanya.
"Terapi suara biasanya dilakukan untuk menjaga suara Anda dan menggunakannya dengan lebih efisien, kata Dr. Song.
Sementara Dr. Mehdizadeh mengatakan istirahat dan terapi suara meskipun membantu namun presentasenya sangat kecil, sehingga pasien mungkin memerlukan suntikan steroid dan pembedahan untuk menghilangkan nodul.
Namun secara keseluruhan, Dr. Song mengatakan lebih baik mengistirahatkan suara dan memiliki terapis yang cocok dengan pasien.
Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta.
Advertisement