Liputan6.com, Jakarta Menghadapi lonjakan COVID-19, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa dua rumah susun (rusun) telah disiapkan untuk mengisolasi pasien tanpa gejala dan ringan.
Sementara, Rumah Sakit Darurat COVID-19 atau RSDC Wisma Atlet akan ditingkatkan untuk dapat menangani pasien gejala sedang atau menengah.
Baca Juga
Dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021), RSDC Wisma Atlet yang sebelumnya memiliki kapasitas 5.994 sudah dinaikkan ke sekitar 7 ribu tempat tidur isolasi.
Advertisement
"Tapi kemudian karena kasus konfirmasinya naik terus, itu pun juga semakin hari semakin penuh," kata Menkes.
Untuk itu, pemerintah pun sudah membuka dua tempat isolasi baru di DKI Jakarta yaitu di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput dan Rusun Nagrak.
Menkes menyebutkan, di Rusun Nagrak terdapat empat tower yang dapat diisi maksimal sekitar 4 ribu tempat tidur isolasi yang mulai diisi 2 ribu, sementara di Rusun Pasar Rumput bisa diisi sekitar 3 ribu.
"Jadi ada tujuh ribu tempat tidur isolasi tambahan, atau dua kali lipat dari sebelumnya yang ada di Wisma Atlet," kata Menkes.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Upgrade Wisma Atlet
Menkes mengatakan bahwa ia bersama Kepala BNPB, Panglima TNI, Gubernur DKI Jakarta, dan Kapolri, berencana memindahkan pasien OTG dan bergejala ringan ke Nagrak dan Pasar Rumput.
"Sehingga Wisma Atlet yang fasilitasnya sudah ada lebih lama kita bisa upgrade untuk bisa menangani yang kondisinya sudah menengah. Sedangkan yang kondisi berat tetap kita arahkan ke rumah sakit."
Menkes melanjutkan, mereka akan memastikan disiplin pengisian tersebut akan dijaga, sehingga rumah sakit tidak penuh oleh orang tanpa gejala (OTG).
"Karena OTG sebenarnya bisa kita rawat baik di rumah isolasi mandiri atau isolasi terpusat di Nagrek atau di Pasar Rumput," kata Budi Gunadi.
Advertisement
Ubah 3 RS Jadi Khusus COVID-19
Dalam kesempatan tersebut, Budi mengatakan bahwa tiga rumah sakit di DKI Jakarta akan diubah sepenuhnya untuk menangani COVID-19. Ketiganya adalah RS Persahabatan, RS Fatmawati, dan RSPI Sulianti Saroso.
"Diharapkan minggu ini konversi tersebut bisa selesai, sehingga bisa menambah jumlah tempat tidur untuk melayani rakyat Jakarta, yang sudah lengkap langsung dengan fasilitas dan tenaga kesehatannya."
Selain itu, usai berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta dan Kepala BNPB, pemerintah akan mengubah semua kamar IGD menjadi ruang isolasi.
"Sedangkan untuk layanan IGD kita sudah memutuskan untuk membangun tenda di luar rumah sakit, supaya yang ingin dicek masuknya ke sana, tidak masuk ke ruang IGD karena akan dipakai sebagai tambahan tempat tidur."
Infografis Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Terancam Kolaps
Advertisement