Liputan6.com, Jakarta Pasien COVID-19 yang membludak di Instalasi Gawat Darurat (IGD) berbagai rumah sakit, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama menekankan, jangan sampai oksigen tak tersedia.
"Yang sekarang banyak dibahas, yaitu bagaimana mengatasi mereka yang sudah jatuh sakit akibat COVID-19. Terlalu banyak cerita pilu tentang tempat tidur rumah sakit penuh, IGD membludak pasien," kata Tjandra melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com, Senin (28/6/2021).
"Bahkan yang menyedihkan adalah adanya pasien yang tidak tertolong sampai meninggal dunia."
Advertisement
Penanganan pasien COVID-19 pun harus dipikirkan matang, sehingga mereka mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Dalam hal ini, kapasitas rumah sakit perlu dimaksimalkan.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah kapasitas rumah sakit. Tetapi ada hal penting yang perlu dapat perhatian," jelas Tjandra Yoga.
"Pertama, harus diikuti penambahan petugas, jangan sampai alat/oksigen tidak tersedia. Kedua, pelayananan kesehatan primer juga terus ditingkatkan perannya dalam penanganan pasien COVID-19."
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Pasokan Oksigen Cukup
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, oksigen untuk pasien COVID-19 di Indonesia masih mencukupi. Hal ini menjawab isu pasokan peralatan tersebut yang disebut-sebut menipis.
"Kami bisa sampaikan di sini bahwa oksigen yang ada itu cukup. Oksigen yang ada cukup," kata Menkes Budi menegaskan dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021).
Indonesia memiliki kapasitas produksi oksigen sebagian besar untuk oksigen industri. Angkanya mencapai 75 persen. Sementara, 25 persen dari kapasitas produksi oksigen di Tanah Air adalah untuk oksigen medis.
"Kami sudah mendapatkan komitmen dari supplier-supplier oksigen ini, bahwa mereka bisa mengalihkan, yang kapasitas oksigen buat industri ke oksigen medis," lanjut Budi Gunadi.
"Karena yang kapasitas oksigen industri itu bisa diisi oleh perusahaan-perusahaan oksigen asing lainnya."
Advertisement
Banyak RS Tolak Pasien COVID-19
Menyoal pasien COVID-19, hasil pencarian yang dilakukan oleh LaporCOVID-19 menemukan, banyak rumah sakit menolak pasien COVID-19 karena tidak ada ketersediaan tempat tidur. Padahal, beberapa pasien menunjukkan gejala COVID-19 berat dan kritis.
Pasien COVID-19 yang tidak bisa mendapatkan tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, harus bertahan di rumah dengan ketersediaan alat seadanya dari puskesmas. Bahkan, mereka harus berakhir meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
Selama seminggu terakhir (14-25Juni 2021), LaporCOVID-19 menerima setidaknya 43 laporan warga untuk permintaan rumah sakit. LaporCOVID-19 pun membantu pasien maupun keluarga pasien mencari rumah sakit.
"Hasilnya, hampir seluruh rumah sakit yang kami hubungi menunjukkan bahwa ruang ICU (Intensive Care Unit), isolasi, dan IGD (Instalasi Gawat Darurat) sudah terisi penuh," demikian catatan LaporCOVID-19 yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (26/6/2021). (Selengkapnya: LaporCOVID-19: Banyak RS Tolak Pasien Virus Corona karena Tak Tersedia Tempat Tidur)
Infografis Pedoman Isolasi Mandiri Pasien Tanpa Gejala Covid-19
Advertisement