Liputan6.com, Jakarta - Lampu hijau penelitian uji klinis Ivermectin untuk pengobatan COVID-19 diberikan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pada Senin siang, 28 Juni 2021.
Kepala BPOM RI, Penny K Lukito menyebut bahwa uji klinik Ivermectin sebagai 'obat COVID-19' akan berlangsung selama tiga bulan.
Baca Juga
Ditambah waktu pengamatan penelitian kurang lebih satu bulan, tapi data mid term bisa lebih dulu didapat.
Advertisement
Berikut sederet fakta terkait uji klinik Ivermectin untuk COVID-19 yang dirangkum Health Liputan6.com pada Senin sore, 28 Juni 2021.
1. Dilakukan di 8 Rumah Sakit
Penelitian uji klinik Ivermectin sebagai obat COVID-19 rencananya akan dilakukan di delapan rumah sakit besar di Indonesia, di antaranya:
- RSUP Persahabatan Jakarta
- RS Sulianti Saroso Jakarta
- RS Suyoto Jakarta
- RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Jakarta
- RS Soedarso Pontianak
- RS Adam Malik Medan
- RSPAD Gatot Soebroto
- Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. Esnawan Antariksa
2. Dikoordinir Balitbangkes RI
Dalam sebuah kesempatan, tim Health Liputan6.com berkesempatan berbincang dengan dr Budhi Antariksa SpP(K) PhD yang terlibat sebagai salah satu peneliti utama perwakilan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta.
Pada Kamis, 24 Juni 2021, Budhi mengatakan bahwa penelitian Ivermectin dikoordinir Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dengan judul:
'Uji Klinik Fase II-III, Acak, Tersamar Ganda dengan Kontrol Plasebo untuk Menilai Keamanan dan Efikasi Pemberian Oral Ivermectin pada Pasien COVID-19 Ringan-Sedang yang Dirawat di Rumah Sakit'
Menurut Budhi, penelitian obat cacing Ivermectin untuk terapi COVID-19 ini merupakan upaya untuk menanggulangi penyebaran virus Corona yang sedang dihadapi Indonesia.
“Kita tidak ingin menjadi seperti India, karena kondisi kita saat ini mirip sekali dengan India termasuk variannya,” kata Budhi
Simak Video Berikut Ini
Fakta Rencana Uji Klinik Ivermectin
3. Ivermectin menghambat replikasi virus Corona
Menurut Budhi, berdasarkan jurnal 'Potential Therapeutic Options for COVID-19 Current Status, Challenges and Future Perspective' terlihat kerja Ivermectin menghambat replikasi virus Corona. Efek lainnya dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta menghambat proses peradangan.
“Apakah obat ini memicu efek samping? Jawabannya dapat, seperti mual, nyeri perut atau diare. Namun, keamanan dosis obatnya relatif lebar, artinya aman dan obat ini sudah digunakan sejak lama," ujarnya.
4. Rencana penelitian sudah sejak lama
Dan, pada Senin, 28 Juni 2021, Budhi menyebut bahwa rencana Ivermectin untuk mengobati pasien COVID-19 sudah dicanangkan sejak lama.
Jauh-jauh hari sebelum muncul kehebohan terkait penggunaan Ivermectin yang sebenarnya obat cacing untuk penyembuhan COVID-19.
"Kalau untuk persiapannya sudah lumayan lama. Tiga atau dua bulanan gitu karena ya pertimbangannya kan untuk penanggulangan dari COVID-19 sendiri kita lihat kondisinya," ujarnya.
Advertisement
Fakta Rencana Uji Klinik Ivermectin
5. Ivermectin anti parasit
Budhi, menjelaskan, Ivermectin pada dasarnya adalah anti parasit sedangkan COVID-19 terjadi akibat virus. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain dengan menyerap nutrisi makhluk hidup yang ditempati, tanpa ada manfaat bagi makhluk hidup tersebut seperti cacing atau protozoa.
Sedangkan virus adalah makhluk hidup dalam ukuran terkecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang terinfeksi dan sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik virusnya dalam waktu yang cepat.
“Ivermectin disebut sebagai antiparasit bukan antivirus karena saat awal diteliti sebagai anti parasit atau obat cacing, tapi ternyata memiliki kemampuan sebagai anti replikasi virus dan anti peradangan," ujarnya.
“Kemampuan ivermectin pada awalnya adalah anti parasit. Namun, dalam penelitian lebih lanjut juga memiliki kemampuan menghambat replikasi virus COVID-19,” Budhi menekankan.
6. Penelitian lain yang memerlihatkan manfaat Ivermectin
Dia lalu menambahkan bahwa beberapa penelitian serta hasil penelitian yang dikumpulkan, dianalisa, dan juga penelitian yang diaplikasikan pemberian langsung pada kondisi pandemi COVID-19 di beberapa negara seperti India serta beberapa negara lain menunjukkan manfaat dari Ivermectin sebagai obat COVID-19.
Studi terbaru pada 15 Feb 2021 menunjukkan peran ivermectin sebagai profilaksis COVID-19 di India pada tenaga kesehatan.
Hasilnya, probabilitas infeksi SARS-CoV-2 adalah 85 persen lebih rendah pada mereka yang menggunakan Ivermectin dua dosis pada 30 hari terakhir.
Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Advertisement