Sukses

RSUD Kota Bandung Kekurangan Pasokan Oksigen

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung mengaku kekurangan pasokan oksigen untuk merawat pasien COVID-19 dalam kondisi berat dan parah.

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung mengaku kekurangan pasokan oksigen untuk merawat pasien COVID-19 dalam kondisi berat dan parah.

Menurut Kepala Bagian Umum RSUD Kota Bandung Holidon, hal itu dikarenakan penyaluran pasokan oksigen mulai molor karena rumah sakit lainnya juga membutuhkan. Hampir seluruh rumah sakit di Kota Bandung kini mengalami kenaikan jumlah pasien COVID-19.

“Karena sekarang dengan kondisi seperti ini, oksigen itu cepat habisnya. Yang tadinya habis dalam satu hari satu kali, satu hari pengisian, sekarang bisa 2 - 3 kali pengisian,” ujar Holidon kepada Liputan6.com di Bandung, Kamis, 1 Juli 2021.

Holidon menjelaskan RSUD Kota Bandung memiliki dua tabung besar dan beberapa tabung kecil oksigen. Untuk tabung besar oksigen bisa digunakan selama tiga jam pemakaian.

Sedangkan untuk oksigen tabung kecil hanya digunakan untuk cadangan. Itu digunakan apabila dua tabung besar oksigen habis pakai.

“Harusnya kita punya delapan atau 10 tabung besar. Sehingga kalau punya 10 tabung besar oksigen berarti dapat digunakan selama 30 jam. Kalau yang kecil - kecil itu hanya back up,” kata Holidon.  

 

2 dari 3 halaman

Minim Perusahaan Pemasok

Holidon menyebutkan jadwal distribusi tabung oksigen menjadi lambat karena jumlah perusahaan pemasok yang minim. Ditambah pasokan dari Jakarta berkurang.

Diketahui olehnya, proses pengolahan atau pengisian ulang oksigen cair menjadi oksigen yang dapat digunakan oleh pasien yang tidak cepat.

“Tolong diutamakan untuk pengisian oksigen bagi rumah sakit. Karena semuanya saat ini tengah memerlukan,” ucap Holidon.

Pada awal bulan Juli 2021 ini, RSUD Kota Bandung mendirikan tenda perawatan pasien COVID-19. Itu dilakukan karena terus meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi penyakit serupa.

Holidon mengaku pendirian tenda pada malam sebelumnya itu guna memisahkan pasien COVID-19 yang bergejala ringan dan berat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

“Untuk IGD semuanya sudah penuh. Sama dengan ruang rawat inap ring 1 dan dua penuh semua,” ungkap Holidon.

Hingga tanggal 30 Juni 2021, keterisian ranjang pasien COVID-19 di RSUD Kota Bandung sebesar 90.91 persen. (Arie Nugraha)

3 dari 3 halaman

Infografis