Sukses

Dukung Perbaikan Gizi Masyarakat dan Cegah Stunting, M-Tani Kembangkan Beras Fortifikasi

Fortifikasi produk pangan seperti beras bisa menjadi terobosan dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Fortifikasi produk pangan seperti beras bisa menjadi terobosan dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Utama Deputi III KSP Dr dr Brian Sriprihastuti, MPH.

Menurut Brian, jika diberikan secara khusus pada kelompok rentan, beras fortifikasi akan berkontribusi pada upaya percepatan penurunan angka stunting.

"Fortifikasi beras merupakan salah satu terobosan untuk upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Apabila diberikan secara khusus kepada kelompok rentan yaitu keluarga pra sejahtera dan kelompok 1.000 hari pertama kehidupan kecuali untuk kategori 0-6 bulan yang diberikan oleh ibu melalui ASI, akan dapat berkontribusi pada upaya percepatan penurunan angka stunting, dan secara umum untuk peningkatan gizi masyarakat. Saya mendukung beras fortifikasi secara profesional, dan secara lembaga mendukung strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting," tuturnya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

Hal senada juga disampaikan dokter gizi klinis dr Feni Nugraha, MARS, M.Gz, Sp.GK. Menurut Feni, fortifikasi dapat dijadikan upaya pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh yang salah satunya bermanfaat menurunkan angka stunting.

"Fortifikasi ini dapat dijadikan upaya pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita, salah satunya untuk menurunkan angka stunting, dan terutama bagi 1.000 hari pertama kehidupan. Inilah faktor-faktor yang akan menentukan tumbuh kembang masa depan anak dan kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia. Dengan beras fortifikasi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas nutrisi yang dapat membantu perbaikan gizi masyarakat Indonesia,” jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Beras Fortifikasi Sego Wangi Plus

Mendukung upaya tersebut, perusahaan agribisnis berbasis riset dan teknologi PT Moelti Pertanian Indonesia (M-Tani) mengembangkan beras fortifikasi Sego Wangi Plus yang diperkaya dengan berbagai macam vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin B kompleks, zat besi dan zinc. Zat-zat gizi mikro itu baik dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak dalam masa pertumbuhan.

“Pengembangan beras fortifikasi Sego Wangi Plus merupakan bentuk upaya M-Tani untuk mendukung kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan masyarakat berdasarkan amanat Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang No.18 tahun 2012 tentang Pangan. Hal ini diharapkan menjadi solusi baru dalam upaya penanggulangan permasalahan gizi nasional sekaligus menurunkan kasus stunting di Indonesia,” jelas Public Relation M-Tani Group Fidya Wahyuni.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang tengah gencar berupaya mengatasi stunting di Indonesia menyambut baik kehadiran pangan fortifikasi.

“BKKBN mencegah ibu yang menuju proses kehamilan berada dalam kondisi under nutrition. Fortifikasi pada pangan tidak hanya baik bagi ibu hamil, namun sangat penting bagi ayah, yaitu untuk meningkatkan kualitas embrio yang di kemudian hari akan dikandung. Kemudian ada lagi fakta bahwa ibu yang hamil dengan asupan nutrisi yang baik akan menurunkan 3 generasi yang lebih baik. Saya mendukung peningkatan kualitas beras sebagai makanan yang dikonsumsi secara terus menerus oleh rakyat Indonesia, dan dengan fortifikasi akan meningkatkan kualitas yang unggul untuk Indonesia maju,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam peluncuran Sego Wangi Plus M-Tani secara daring beberapa waktu lalu.

M-Tani berharap keluarga Indonesia dapat menjadi konsumen setia beras fortifikasi Sego Wangi Plus dan menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro harian masyarakat Indonesia. “Perwujudan keluarga yang bergizi baik akan menghasilkan generasi baru Indonesia yang lebih baik untuk mendukung Indonesia yang lebih maju,” pungkas Fidya.