Liputan6.com, Jakarta Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama terutama bagi bayi. Dan, di masa pandemi COVID-19 para konselor ASI terus menyuarakan agar para ibu terus menyusui buah hatinya hingga umur dua tahun.
Bahkan, studi menunjukkan bahwa kandungan di dalam ASI mampu melindungi bayi dari virus Corona.
Baca Juga
Dalam studi yang dilakukan Beijing University of Chemical Technology disebutkan bahwa ASI dapat mencegah patogen dan mencegah dari serangan virus meski bayi belum memiliki antibodi.
Advertisement
Dalam studi tersebut, peneliti mengumpulkan ASI lalu dicobakan pada beberapa jenis sel dari sel ginjal hewan hingga sel paru. Hasilnya, sebagian besar strain virus yang hidup terbunuh oleh ASI.
Peneliti mengatakan bahwa ASI mampu memblokir bahkan menahan replikasi virus yang sudah masuk seperti disampaikan peneliti mengutip Dhaka Tiribune.
"SARS-CoV-2 dapat menginfeksi sel dan infeksi tersebut dapat dihamabat oleh ASI," kata penulis studi.
Dalam penelitian sebelumnya, tim peneliti yang sama menemukan ASI mencegah infeksi virus Corona pada sel ginjal hewan.
Peneliti mengatakan hal ini bisa terjadi karena ASI mengandung protein whey yang memiliki sifat antifilamasi dan punya tanggung jawab menonaktifkan virus daripada protein lain.
"Protein whey di ASI secara efektif menghambat SARS-CoV-2 dengan memblokir perlekatan virus, mencegah virus masuk dan mencegah replikasi virus yang sudah masuk," kata peneliti.
Â
Simak Juga Video Berikut
Ibu Positif COVID-19 Tetap Berikan ASI
Mengingat ASI merupakan sumber makanan utama terutama bagi bayi usia nol hingga enam bulan, maka meski positif COVID-19 bayi tetap harus dapat ASI. Hingga sekarang belum terbukti penularan COVID-19 dari ASI ibu ke bayi.
"Tidak ditemukan RNA SARS-CoV-2 pada ASI dari busui yang sakit COVID-19," begitu tertulis dalam Pace et al 2021.
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengingatkan agar ibu menyusui yang positif COVID-19 tetap bisa memberikan ASI kepada buah hatinya.
"Menyusui sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Efek perlindungan ASI sangat kuat dalam melawan infeksi penyakit melalui peningkatan daya tahan tubuh anak," kata AIMI dalam leaflet Panduan bagi Ibu Menyusui yang Isoman pada Masa Pandemi COVID-19.
Penularan dari ibu yang terinfeksi COVID-19 bisa terjadi bila ada kontak langsung dengan cairan pernapasan atau kontak dari peralatan yang mungkin terkena cairan dari salauran pernapasan itu. Maka dari itu, ibu menyusui yang positif COVID-19 yang sedang isolasi mandiri bisa menyusui dengan melaksanakan prosedur pencegahan penularan COVID-19. Berikut caranya:
- Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
- Rutin membersihkan benda-benda disekitarnya dengan disinfektan
- Memakai masker
- Menjaga jarak fisik dengan orang lain
- Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Jika ibu tidak mampu menyusui bayi maka bisa dengan memberikan ASI perah. Berikan dengan cupfeeder atau media lain selain dot agar saat ibu sembuh tidak terjadi bingung puting.
Advertisement