Sukses

Gizi Harus Seimbang, Tak Ada Makanan Tertentu yang Benar-Benar Cegah dan Obati COVID-19

Dokter mengatakan, suatu makanan atau minuman tertentu harus menjadi bagian dari asupan gizi keseluruhan sehari-hari

Liputan6.com, Jakarta Banyak informasi beredar yang mengaitkan satu makanan atau minuman dengan mencegah COVID-19. Namun, dokter menegaskan bahwa tidak ada makanan atau minuman yang benar-benar baik untuk mencegah atau mengobati penyakit itu.

Menurut Sheena RA, dokter spesialis gizi klinik, soal asupan gizi, yang perlu diperhatikan oleh seseorang adalah tercukupinya kebutuhan energi, serta zat gizi makronutrien dan mikronutrien.

"Mau saya tekankan di sini adalah tidak ada satu jenis makanan atau minuman yang sangat baik, yang dapat mencegah dan mengobati COVID-19," kata Sheena dalam dialog KPCPEN pada Kamis (8/7/2021).

Sheena mengatakan, satu makanan tertentu harus menjadi salah satu bagian dari asupan makanan sehari-hari. "Jadi harus menjadi bagian dari diet dengan komposisi gizi yang seimbang."

Menurut Sheena, hal ini bertujuan untuk mempertahankan status gizi agar tetap baik, serta mempertahankan atau memperbaiki status imunitasnya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Bukan Cuma Susu

Soal masyarakat yang beberapa waktu lalu dihebohkan dengan sebuah merek susu yang dianggap bisa meningkatkan imunitas, Sheena pun mempertegas bahwa susu harus jadi bagian dari asupan total sehari-hari.

"Jadi bukan cuma minum susu saja setiap hari," katanya.

Dia mengatakan, susu memang bisa menjadi sumber dari asupan protein harian. Namun, susu bukanlah satu-satunya makanan atau minuman yang menjadi sumber protein.

"Ada bahan makanan sumber protein yang lain, contohnya daging, unggas, telur, lalu ada juga lauk-lauk nabati, tempe, tahu, kacang-kacangan," kata Sheena.

"Jadi bukan hanya susu yang bisa kita pakai sebagai sumber protein yang utama. Ada sumber protein yang lainya," kata Sheena.

3 dari 4 halaman

Asupan Protein Memang Penting

Sheena menambahkan, di masa pandemi, memang penting untuk meningkatkan asupan protein dibandingkan dengan sebelum masa pandemi.

Untuk asupan protein ini, Sheena merekomendasikan seseorang mengonsumsi minimal 1,2 gram per kilogram berat badan per hari, dengan catatan seseorang memiliki fungsi ginjal baik.

"Jika tidak tercukupi kebutuhan protein ini, kita dapat memberikan suplementasi atau oral nutritional supplement yang memang mempunyai kandungan tinggi protein," ujarnya.

Suplemen ini bisa berupa makanan cair atau susu. "Yang penting adalah komposisinya, bukan mereknya."

Tidak lupa, ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap harus mencukupi kebutuhan asupan gizi dengan makanan pokok, serta vitamin yang berasal dari sayur dan buah.

4 dari 4 halaman

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun