Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan akan menambah sekitar 20Â ribu sampai 30Â ribuoksigen konsentrator. Upaya tersebut demi memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien COVID-19 yang terus meningkat.
"Kami akan menambah sekitar 20 ribu sampai 30 ribu oksigen konsentrator. Jumlah sebesar itu akan mensuplai kira-kira 600 ton oksigen per hari," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono saat konferensi pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat pada Sabtu, 17 Juli 2021.
"Oksigen konsentrator ini bisa memasok kira-kira 10 liter oksigen per menit untuk kebutuhan (pasien COVID-19) di tempat-tempat atau kamar isolasi maupun di tempat rawat rumah sakit isolasi tersentral."
Advertisement
Untuk kebutuhan oksigen harian, lanjut Dante, sebelumnya mencapai sekitar 400 ton per hari. Hal itu karena ada peningkatan secara eksponensial pada kasus COVID-19.
"Kebutuhan oksigen naik menjadi 5 kali lipat. Tentu ini harus kita antisipasi dengan berbagai macam hal. Dengan bekerja sama Kementerian Perindustrian, kami sudah melakukan rekonversi dari penggunaan industri yang tadinya besar, menjadi sekitar 90 persen digunakan untuk kebutuhan oksigen medis," lanjutnya.
"Sehingga sekarang, hanya tinggal 10 persen lagi kebutuhan oksigen yang digunakan untuk industri."
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
RS Diminta Mengisi SIS Online Oksigen
Dalam pemenuhan oksigen, distribusi juga memerlukan perhatian. Salah satu masalah, yakni ada kendala pada distribusi oksigen.
"Kami sedang melakukan relokasi. Kebutuhan distribusi ini, kami terus bekerja sama dengan berbagai macam sektor antara lain Satgas-satgas di provinsi," tambah Dante Saksono Harbuwono.
"Hampir setiap hari kami melakukan kordinasi melakukan distribusi. prioritas yang kami lakukan secara digital. Penambahan oksigen yang tersalurkan secara digital sangat membantu."
Kemenkes meminta seluruh rumah sakit mengisi Service Information System (SIS) Online Oksigen. SIS Online Oksigen adalah format digital yang digunakan untuk memprediksi berapa kebutuhan oksigen untuk tiap rumah sakit.
"Sehingga kita bisa melakukan distribusi (oksigen) secara maksimal dan terencana. Jadi, bukan ketika oksigen habis, baru kemudian rumah sakit berteriak," imbuh Wamenkes Dante.
"SIS Online Oksigen akan membuat oksigen menjadi terdistribusi lebih baik lagi."
Advertisement