Liputan6.com, Jakarta - Dokter Tirta Mandira Hudi atau Dr Tirta bukan tanpa alasan menyebut kemungkinan Deddy Corbuzier terbebas dari serbuan virus Corona penyebab COVID-19 lantaran pola diet rendah gula yang dianutnya.
Deddy Corbuzier, kata dokter Tirta, selama ini dikenal sebagai tokoh masyarakat yang begitu aktif berolahraga dan menerapkan pola makan sehat. Tidak hanya dia, tapi juga anaknya, Azkanio Nikola Corbuzier alias Azka Corbuzier.
Menurut Tirta, itu bisa menjadi secuil bukti bahwa gaya hidup sehat yang dibarengin dengan protokol kesehatan ketat dan membatasi mobilitas membuat tubuh fit.
Advertisement
Ketika dalam keadaan fit, tubuh mampu mencegah masuknya virus Corona yang jadi dalang penyakit COVID-19.
"Pada dasarnya pola hidup sehat merupakan kunci juga dalam mencegah tertular COVID-19, selain prokes tentunya," kata Tirta kepada Health Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat, Minggu, 25 Juli 2021.
Â
Simak Video Berikut Ini
Obesitas Perparah Kondisi COVID-19
Rutin berolahraga ditambah dengan pola makan gizi seimbang dapat mengurangi terjadinya penambahan berat badan yang berujung obesitas.
Tirta, mengingatkan, obesitas merupakan penyakit yang dapat meningkatkan keparahan COVID-19 menjadi tujuh kali lipat dari orang yang tidak obesitas.
Dan, perlu diketahui juga bahwa komorbid atau penyakit penyerta yang paling banyak diidap pasien COVID-19 adalah diabetes.
"Diabetes terjadi karena lifestyle, salah satunya makan makanan yang mengandung kadar gula tinggi," katanya.
"Perlindungan diri melawan COVID-19 tidak hanya dengan prokes dan vaksin, tapi juga dengan mengubah pola hidup kita itu akan menolong juga," Tirta melanjutkan.
Oleh sebab itu, Tirta mengingatkan seluruh masyarakat untuk mulai rajin berolahraga. Jangan sampai pola hidup tidak sehat yang dijalani malah membuat penyakit lainnya berdatangan.
Â
Advertisement
Rutin Olahraga di Masa Pandemi COVID-19
Tirta pun mengaku setuju akan omongan Deddy Corbuzier di salah satu unggahannya kira-kira empat hari yang lalu di akun Instagram pribadinya, @mastercorbuzier , yang menyebut bahwa olahraga selama 150 menit per minggu, pada saat seseorang kena COVID-19 kemungkinan pasien masuk rumah sakit lebih sedikit.
Dan, kemungkinan pasien COVID-19 yang rajin berolahraga untuk meninggal lebih sedikit.
Deddy menekankan bahwa omongannya tersebut berdasarkan penelitian, dan WHO pun tahu akan hal tersebut.
Walaupun saat ini pusat kebugaran banyak yang tutup, Deddy, mengatakan, orang-orang bisa berolahraga dari rumah.
"Apa pun yang lo lakukan, lakukanlah. Ini pandemi, jangan diam saja, bergerak," katanya.
Lebih lanjut Deddy Corbuzier memohon kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk mengabarkan ini ke semua orang. Jangan cuma 3M saja, tapi olahraga pun harus diingatkan juga.
ÂÂÂView this post on Instagram
"Pemerintah jarang berteriak soal ini. Maka kita mati-matian berteriak soal ini," kata Tirta.
"Banyak orang divaksinasi, tapi dia diabetes, begitu kena COVID-19 bisa perburukan juga. So, mau enggak mau ubahlah gaya hidup sejak dini, terutama kaum mager," Tirta melanjutkan.
Â
Prokes, Vaksinasi, dan Olahraga Harus Dilakukan Guna Mencegah COVID-19
Tirta, menjelaskan, memang protokol kesehatan dan vaksin berguna dalam melawan COVID-19, tapi perlu diingat juga bahwa fisik yang fit merupakan faktor penting lainnya dalam mencegah tertular virus Corona.
"Dan, komorbid tersering adalah kadar gula darah tinggi," ujarnya.
Tirta pun memohon kepada pemerintah untuk menekankan juga pentingnya berolahraga di masa pandemi COVID-19. Terlebih saat ini, komorbid terbanyak pasien COVID-19 adalah hipertensi dan diabetes, yang keduanya bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup aktif dan sehat.
"Orang tahunya meninggal tapi enggak diceritakan meninggalnya, karena pertolongan telat dan obesitas serta diabetes menjadi faktor juga," ujarnya.
Advertisement