Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kebutuhan obat terapi COVID-19 naik 12 kali lipat. Kenaikan tersebut terbilang luar biasa, yang terjadi sejak 1 Juni 2021.
"Sejak tanggal 1 Juni 2021 sampai sekarang, ada kenaikan luar biasa dari kebutuhan obat-obatan, besarnya sekitar 12 kali lipat," ungkap Budi Gunadi saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 26 2021.
Advertisement
Sebagai upaya memenuhi pasokan obat, Kemenkes berkomunikasi dengan Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi. Pemenuhan kebutuhan obat terapi COVID-19 di dalam negeri pun membutuhkan waktu cukup lama.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan teman-teman di Gabungan Pengusaha Farmasi dan mempersiapkan dengan mengimpor bahan baku obat, memperbesar kapasitas produksi serta mempersiapkan juga distribusinya," lanjut Budi Gunadi.
"Tapi butuh waktu antara 4-6 minggu agar kapasitas produksi obat dalam negeri kita bisa memenuhi kebutuhan peningkatan obat-obatan sebanyak 12 kali lipat ini."
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Awal Agustus 2021, Obat Terapi COVID-19 Masuk ke Pasaran
Pada awal Agustus 2021, Budi Gunadi Sadikin memastikan, obat terapi COVID-19 dapat beredar kembali secara luas di pasaran. Masyarakat yang membutuhkan obat dapat mengakses mudah.
"Boleh saya sampaikan, mudah-mudahan pada awal Agustus nanti, beberapa obat-obatan yang sering dicari masyarakat, misalnya, Azithromycin, Oseltamivir maupun Favipiravir itu sudah bisa masuk ke pasar secara lebih signifikan," terangnya.
Stok Azithromycin sekarang, ada 11,4 juta secara nasional. Ada 20 pabrik lokal yang akan memproduksi obat ini.
"Jadi, sebenarnya kapasitas produksi mencukupi. Memang ada sedikit hambatan distribusi yang kita sudah bicarakan. Setiap hari, kita berkonsultasi dengan teman-teman di GP Farmasi untuk memastikan agar obat Azithromycin ini bisa masuk ke apotek-apotek," imbuh Menkes Budi Gunadi.
Advertisement