Liputan6.com, Jakarta - Demi mencegah penularan COVID-19, perilaku masyarakat bisa terus diubah. Perilaku yang dimaksud, yakni kepatuhan menerapkan protokol kesehatan, dari memakai masker hingga menjaga jarak.
"Perilaku masyarakat bisa terus diubah demi mencegah laju penularan COVID-19 ini. Misalnya, jangan bepergian atau berkerumun, walau hanya sebentar, kecuali sangat penting," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Soedjatmiko melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Senin (26/7/2021).
"Ini juga mengingat mayoritas orang yang positif COVID-19 tidak bergejala dan bisa jadi ada di tengah masyarakat."
Advertisement
Miko, sapaan akrabnya juga mengingatkan penggunaan masker dengan benar. Masker harus selalu menutup hidung, mulut, dagu, pipi, dan tidak melorot. Upaya mematuhi protokol kesehatan harus dilakukan bersama.
Kunci keberhasilan mengatasi pandemi COVID-19 pun ada di tangan masyarakat. Sebaliknya, jika masyarakat abai, maka pandemi akan semakin sulit ditangani.
"Justru kunci keberhasilan pencegahan di masyarakat, garda terdepan itu masyarakat," imbuh Miko.
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Pelaku Usaha dapat Menaati Aturan PPKM Level 4
Pelaku usaha, harap Soedjatmiko dapat menaati aturan yang sudah ditetapkan Pemerintah. Seperti pengaturan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang menutup sementara usaha non esensial/nonkritikal.
Adapun usaha esensial/kritikal dibatasi, namun menurut Miko, tetap tidak boleh berkerumun.
"Tindak tegas kantor yang tidak patuh PPKM," tuturnya.
Miko juga meminta pengawasan lebih ketat di tempat umum. Bagi pelanggar protokol kesehatan bisa langsung ditindak tegas. Meski tetap berharap, kesadaran masyarakat untuk menaati protokol kesehatan.
"Kalau masyarakat tidak berubah, pandemi lama baru berakhir. Pelayanan kesehatan adalah benteng terakhir," lanjutnya.
Selain itu, Miko juga kembali mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi COVID-19. Terutama bagi lansia dan anak umur 12-17 tahun. Vaksinasi COVID-19 menjadi perlindungan terakhir untuk mencegah sakit berat dan kematian.
"Masyarakat jangan ragu untuk divaksin," pungkasnya.
Advertisement