Sukses

Gerakan Anak Bangsa Peduli Ajak Warga Sipil Ambil Bagian Tangani COVID-19

COVID-19 harus ditangani secara bersama-sama tidak hanya satu pihak saja

Liputan6.com, Jakarta - Penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia perlu campur tangan berbagai pihak tak terkecuali warga sipil. Dalam hal ini, masyarakat dapat ikut terlibat dan berpartisipasi baik secara sikap dengan mematuhi protokol atau menyumbang tenaga hingga materi.

Seperti yang dilakukan beberapa tokoh masyarakat dalam gerakan Anak Bangsa Peduli. Gerakan ini dilakukan sebagai upaya penggalangan dana untuk membantu tenaga kesehatan memenuhi kebutuhan akan alat pelindung diri (APD) dari paparan virus Corona penyebab COVID-19.

Menurut artis Cathy Sharon yang juga terlibat dalam gerakan tersebut, warga Indonesia adalah orang-orang yang dermawan dan suka gotong royong. Hal ini dibuktikan dengan hasil penggalangan dana tahun lalu yang mencapai Rp 5 miliar.

“Saya dan Bunda Maia (Musisi Maia Estianty) membuka dua akun penggalangan dana di Kitabisa.com dan terkumpul hingga 5 M,” katanya dalam konferensi pers Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Selasa (27/7/2021).

Ia menambahkan, gerakan ini memang sudah dilakukan sejak awal-awal pandemi masuk ke Indonesia. Salah satu tujuannya adalah memenuhi kebutuhan nakes seperti penyaluran sarung tangan, hazmat, masker, pelindung wajah, dan lain-lain.

Dengan gerakan ini, ia mengajak warga sipil lainnya untuk ikut bergerak menjadi bagian dari solusi penanganan COVID-19.

“Yuk kita menjadi bagian dari solusi, jangan kita hanya bisa komplain dan mengeluh saja. Yuk kita lakukan sesuatu, kita bantu.”

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Kolaborasi dengan IDI

Melihat kasus yang kembali naik, Cathy dan rekan-rekannya bergerak lagi dengan tujuan yang sama.

Tahun lalu, gerakan Anak Bangsa Peduli berhasil menyalurkan donasi ke lebih dari 290 rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera.

Kali ini, gerakan Anak Bangsa Peduli berkolaborasi dengan pihak IDI. Chaty berharap, kolaborasi ini dapat membuat gerakannya lebih terarah.

“Tahun ini, kita bekerja sama dengan tim mitigasi IDI. Dengan kolaborasi ini, kita merasa lebih terkoordinir dan tahu harus menyalurkan bantuannya ke mana. Kalau dulu kita mengandalkan the power of social media.”

3 dari 4 halaman

Menurut Pihak IDI

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menyambut baik kolaborasi ini.

Menurutnya, upaya penanganan COVID-19 yang paling penting adalah bagaimana menjaga ketahanan fisik dan mental para tenaga medis dan nakes.

“Kenapa penting? Karena sekarang kita dihadapkan dengan kondisi yang memang luar biasa dan salah satu yang menjadi benteng dalam penanggulangan pandemi adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan,” kata Adib.

Maka dari itu, perlindungan bagi tenaga kesehatan menjadi salah satu cara untuk mempertahankan kekuatan yang ada. Memastikan kesedian APD termasuk dalam upaya preventif agar para nakes tidak terpapar saat bertugas.

“Kita berharap kolaborasi ini menjadi upaya untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan kita,” pungkasnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19