Sukses

Bisa Dicontoh, Ini 4 Hal yang Dilakukan CISDI Selama 9 Bulan Bantu Tangani COVID-19

apa saja yang dilakukan CISDI dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta Sembilan bulan terakhir, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) telah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu penanganan COVID-19.

Kegiatan ini dilakukan dalam ACTION (Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19) dengan kolaborasi berbagai pihak.

Empat pencapaian atau kegiatan yang dilakukan yakni:

Pelatihan Surveilans Berbasis Masyarakat (SBM)

Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pelacakan kasus COVID-19, CISDI memberikan pelatihan kepada 137 relawan di 30 desa/kelurahan.

Pelatihan SBM mencakup materi seputar pemanfaatan data kualitatif dan kuantitatif, kepekaan dalam bekerja dengan kelompok marginal, akurasi dokumentasi, dan kerahasiaan dalam penyimpanan data.

Selain itu, CISDI juga mengadvokasikan adanya fasilitas isolasi mandiri di setiap desa sebagai upaya menekan penularan COVID-19 di tingkat lokal.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Pendalaman Komunikasi Risiko

CISDI juga melakukan pendalaman komunikasi risiko dengan memetakan kebutuhan komunikasi. Serta, merumuskan strategi kampanye komunikasi untuk dijalankan di masyarakat.

Pemetaan ini dilakukan bersama 237 tokoh masyarakat, tokoh agama, guru, tenaga kesehatan, kader, relawan dan Satgas COVID-19 dari 30 desa dan 15 kecamatan di lima wilayah kerja.

Kelima wilayah kerja itu mencakup Kota Yogyakarta, Kota Administratif Jakarta Timur, Kota Makassar, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lombok Timur.

Dengan melibatkan konsultan komunikasi perubahan perilaku, produser audio, desain grafis dan videografer, CISDI juga mengembangkan materi komunikasi seperti poster, buku saku, podcast, audiogram, video dan konten media sosial.

Materi komunikasi ini digunakan dan disebarkan oleh perwakilan tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan sebagai materi edukasi bagi warga setempat.

3 dari 5 halaman

Pelatihan Kesehatan Jiwa

Pelatihan kesehatan jiwa tak luput dari kegiatan CISDI. Hal ini dilakukan dengan kolaborasi bersama Institut KAPAL Perempuan, PAMFLET Generasi, SAPDA, dan Yayasan Pulih.

CISDI memberikan pelatihan kepada 46 tenaga kesehatan dari 17 puskesmas di lima wilayah. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memastikan layanan kesehatan yang inklusif dan non-diskriminatif di puskesmas.

Mengingat, tenaga kesehatan juga melayani kelompok rentan seperti perempuan korban kekerasan, kelompok disabilitas, dan kelompok minoritas gender.

4 dari 5 halaman

Pelatihan Produksi Alat Pelindung Diri (APD)

Upaya lainnya adalah pelatihan produksi alat pelindung diri. CISDI melatih 193 pelaku Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) termasuk 27 penyandang disabilitas di kelima wilayah kerja.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan SAPDA, organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada advokasi kebijakan bagi penyandang disabilitas yang berpusat di Yogyakarta.

Pelatihan ini memaparkan teori produksi APD dan hand sanitizer di UMKM dan sertifikasi masker kain, APD dan pengurusan izin edar.

Direktur Program CISDI, Egi Abdul Wahid meyakini bahwa program ini dapat terus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Terlebih lagi, status pandemi juga masih terus berkembang.

“Langkah selanjutnya, Konsorsium Program ACTION akan tetap berjalan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sampai dengan bulan Juli 2022. Ini dilakukan untuk memulihkan dan meningkatkan ketahanan ekonomi pasca pandemi di kelima wilayah kerja,” kata Egi mengutip keterangan pers, Rabu (28/7/2021).

 

5 dari 5 halaman

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi COVID-19 Nasional Kantongi Izin WHO