Liputan6.com, Jakarta Rela mengayuh sepeda sejauh 15 KM demi mendapatkan vaksin COVID-19, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, kakek Safaruddin (64) menjadi inspirator, terutama bagi lansia. Perjuangan kakek Safaruddin dapat menyentil semangat para lansia untuk divaksin.
Nama kakek Safaruddin terdengar sampai ke telinga Budi Gunadi berkat sorotan viral yang beredar. Kakek Safaruddin yang tinggal di Jalan Kerung-Kerung, Kelurahan Maradekayya, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan viral, setelah video dirinya terlihat antre vaksinasi di salah satu mal.
Advertisement
Video tersebut diunggah oleh salah seorang pengguna TikTok @dr.helmiyadi_hk dan disebarkan melalui berbagai platform sosial media lainnya pada Kamis, 29 Juli 2021. Dalam video tersebut, seorang petugas vaksinasi melihat keberadaan kakek Safaruddin yang sedang berdiri di tengah antrean.
Petugas vaksinasi pun mendekati kakek Safaruddin. Diketahui, ternyata kakek Safaruddin tidak bisa mendaftar vaksinasi secara daring karena tidak memiliki ponsel. Akhirnya, kakek Safaruddin dibantu petugas untuk bisa divaksin.
"Terima kasih Pak Safaruddin, semoga tetap menginspirasi banyak orang untuk mau ke tempat vaksinasi," ucap Budi Gunadi melalui video yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (30/7/2021) malam.
Budi Gunadi berbincang virtual dengan kakek Safaruddin, yang didampingi Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman. Pada kesempatan tersebut, perbincangan juga dilakukan artis Deddy Corbuzier.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Keinginan Kakek Safaruddin Sendiri Mau Divaksin
Membuka sesi perbincangan, Budi Gunadi Sadikin menanyakan, alasan kakek Safaruddin mau divaksin COVID-19. Ia mengaku, hal itu atas keinginannya sendiri.
"Pak Safaruddin ini menjadi viral, semua orang nonton dan lihat (mengayuh sepeda 15 km ke tempat vaksinasi COVID-19). Bapak pengen divaksin, karena keinginan sendiri atau dorongan keluarga?" tanya Menkes Budi.
"Saya sendiri yang mau, Pak. Karena takut (terpapar) COVID-19," jawab kakek Safaruddin, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci motor di daerah Gowa, Sulawesi Selatan.
"Saya dari dulu pengen divaksin, tapi enggak pernah dapat vaksin."
Deddy Corbuzier ikut bertanya kepada kakek Safaruddin, dari mana mendapatkan informasi seputar vaksinasi COVID-19, lantas apakah keluarga ikut mendorong divaksin.
"Tidak dapat info dari mana-mana, pokoknya vaksin melindungi dari COVID-19. Ini prinsip saya saja. Anak saya 6, Pak, 3 putra dan 3 putri, sudah divaksin," lanjut kakek Safaruddin.
"Dari mereka (anak-anak) enggak ada (dorongan ajak vaksinasi). Saya sendiri yang mau divaksin."
Advertisement
Biasa Naik Sepeda, Motor sudah Dijual Rp2 Juta
Lebih lanjut, Deddy Corbuzier menanyakan, alasan kakek Safaruddin menggunakan sepeda ke lokasi vaksinasi yang jaraknya cukup jauh, bukan pakai motor. Kakek Safaruddin mengatakan, dirinya sudah biasa menggowes sepeda, sedangkan motor tidak punya, karena sudah dijual.
"Naik sepeda sudah biasa, Pak. Saya enggak punya motor, dulu pernah ada, tapi dijual Rp2 juta pada awal pandemi," kata kakek Safaruddin.
"Saya ke tempat kerja juga naik sepeda, ada 1 jam lebih. Ya, kalau punya motor, saya tidak (gunakan) jalan-jalan, ke tempat kerja dan rumah. Nongkrong di rumah saja."
Mendengar hal itu, Deddy berkomentar, "Bagaimana nih Pak Menkes, kita kasih motor aja ya?" Budi Gunadi ikut tertawa.
Pucuk dicinta ulam tiba, Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memberikan 1 unit motor kepada kakek Safaruddin sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan keinginan untuk vaksinasi COVID-19. Diharapkan kakek Safaruddin bisa menggunakan motor untuk vaksinasi dosis kedua.
"Saya dosis kedua tanggal 28 Agustus. Ya, kalau ada rezeki naik motor, kalau enggak ada, naik sepeda lagi," lanjut kakek Safaruddin sebelum diberikan motor oleh Andi.
Inspirator Terdepan di Sulawesi Selatan
Kemunculan kakek Safaruddin, menurut Andi Sudirman Sulaiman, menjadi angin segar di Sulawesi Selatan untuk mendorong lebih banyak masyarakat ikut vaksinasi COVID-19. Tak sedikit, kematian COVID-19 di Sulawesi Selatan dari kelompok usia di atas 50 tahun.
"Di daerah kami, yang meninggal banyak dari kelompok usia di atas 50 tahun. Kakek Safaruddin ini bisa sebagai inspirator terdepan, ya bisa jadi sosok promosi (vaksinasi) di Sulawesi Selatan," imbuh Andi.
"Semoga animo masyarakat di sini makin banyak buat divaksin. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Menkes, yang begitu perhatian mengirimkan vaksin ke sini. Adanya vaksin, semoga mempercepat vaksinasi, terutama di wilayah aglomerasi."
Di sisi lain, perihal kakek Safaruddin tak punya ponsel, Deddy Corbuzier berkomentar, "Nanti Hp dari Pak Menkes mungkin ya." Budi Gunadi Sadikin kembali tertawa.
Keberanian kakek Safaruddin untuk divaksin membuat Menkes Budi dan Deddy kagum. Keduanya berharap sang kakek dapat mengajak orang-orang di sekitar tempat tinggal mau divaksin, khususnya lansia.
Apalagi kakek Safaruddin bercerita, banyak orang di sekitar rumahnya belum divaksin.
"Saya tak begitu bergaul. Di sekitar rumah, masih banyak yang belum divaksin. Alasannya macam-macam, tapi lebih takut divaksin," tutur kakek Safaruddin.
Menanggapi hal itu, Budi Gunadi pun menekankan, vaksinasi aman. Setelah kakek Safaruddin divaksin, ia juga mengaku baik-baik saja. Tidak ada efek samping vaksin COVID-19.
"Jangan takut disuntik, enggak berubah jadi zombie kan," pungkas Budi Gunadi sembari tertawa kecil.
Advertisement