Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, hingga hari ini Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 67 juta dosis vaksin COVID-19.
“Tepatnya, 67.761.337 dosis atau sekitar 24,49 persen dari total populasi Indonesia,” kata Retno dalam konferensi pers Sekretariat Presiden, Minggu (1/8/2021).
Baca Juga
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Nama Shin Tae-yong Bergema di Seluruh Stadion Manahan, Beri Dukungan ke Pelatih Timnas Indonesia
Top 3 Islami: Doa dan Amalan Istri supaya Suami Banjir Rezeki, Dosakah Suami yang Nafkahnya Selalu Kurang?
Ia juga menyampaikan bahwa Direktur jenderal organisasi kesehatan dunia (WHO), Tedros Adhanom, masih memberikan perhatian terhadap vaksinasi di tingkat global.
Advertisement
Minggu ini, jumlah dosis vaksin COVID-19 yang sudah disuntikkan berbanding dengan populasi di kawasan Eropa adalah sebesar 84,9 persen. Sementara, di kawasan Amerika Utara sebesar 82,5 persen.
“Kawasan Afrika baru 4,6 persen dan kawasan ASEAN mencapai 21,7 persen.”
Simak Video Berikut Ini:
Kedatangan Vaksin Tahap 32
Sebelumnya, Retno juga melaporkan kedatangan vaksin COVID-19 merek Moderna di Bandara Internasional Soekarno-Hatta siang ini (1/8/2021).
Menurutnya, jumlah vaksin Moderna yang tiba hari ini sebanyak 3,5 juta dosis.
“Dengan ketibaan vaksin Moderna 3,5 juta pada hari ini, maka dengan catatan kementerian luar negeri, Indonesia telah menerima di titik ketibaan sejumlah 178. 357.880 dosis vaksin,” ujar Retno dalam konferensi pers, Minggu (1/8/2021).
Jumlah tersebut terdiri dari 144.700.280 vaksin curah dan 33.657.600 dosis vaksin jadi.
“Pemerintah akan terus bekerja keras untuk mengamankan pengadaan vaksin bagi kepentingan rakyat Indonesia. InshaAllah di bulan Agustus ini akan ada serangkaian ketibaan vaksin di Indonesia,” tambah Retno.
Advertisement
Kondisi COVID-19 Dunia
Dalam kesempatan yang sama, Retno juga menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 dunia. Menurutnya, seminggu terakhir, dunia masih menghadapi kenaikan kasus global sebesar 9 persen.
“Pada 30 Juli 2021, Dirjen WHO bahkan menyampaikan bahwa dalam 4 minggu terakhir, kenaikan kasus global meningkat 80 persen akibat varian delta,” ujar Retno dalam konferensi pers Sekretariat Presiden, Minggu (1/8/2021).
Ia menambahkan, banyak negara khususnya di bagian Asia Tenggara mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Maka dari itu, kerja keras bersama penting untuk dilanjutkan agar tren penurunan dapat terjadi termasuk di Indonesia.
Selain itu, angka kematian dunia akibat COVID-19 mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan minggu lalu, lanjut Retno.
“Pada periode 19 sampai 25 Juli 2021 WHO juga mencatat jumlah kematian sebesar 69.000 orang atau naik 21 persen dibanding minggu sebelumnya,” pungkasnya.
Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi COVID-19 Nasional Kantongi Izin WHO
Advertisement