Liputan6.com, Jakarta Ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil merebut medali emas dalam cabang olahraga badminton pada Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). Pertandingan tersebut dimenangkan atas pasangan China Cheng Qingchen/Jia Yi Fan di final ganda putri.
Tak hanya kesiapan fisik, kesiapan mental menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh pasangan pebulu tangkis Greysia / Apriyani.
Baca Juga
“Kondisi fisik maupun mental itu sangat penting dalam performance seorang atlet. Kita tidak bisa mengesampingkan satu di antara yang lain. Jadi tentunya istilah mental juara itu tidak main-main,” ucap dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage, kepada Liputan6.com pada Senin (2/8/2021).
Advertisement
Sophia menambahkan, mental juara diartikan dengan bagaimana seseorang yang diharapkan untuk menyumbang prestasi tersebut bisa tampil dengan kapasitas maksimal tanpa runtuh ketika adanya tekanan dari luar.
Menjadi pencetak sejarah baru mengharuskan seorang atlet memiliki ketangguhan mental yang cukup kuat. Mengingat banyaknya faktor eksternal yang berpotensi terhadap performance para atlet ketika bertanding.
“Ketangguhan mental penting untuk ditanamkan. Sehingga ketika apa pun yang terjadi di lapangan, jika ada hal-hal yang tidak dapat diduga atau dikontrol. Hal-hal tersebut tidak menyebabkan performance-nya turun,” jelas Sophia.
Simak juga video berikut
Bimbingan Psikologis
Menumbuhkan mental juara pada diri seorang atlet juga merupakan salah satu usaha yang perlu untuk dilakukan. Sehingga, bimbingan psikologis sebelum bertanding lewat program khusus memegang peranan yang cukup penting.
“Kita cukup beruntung karena pelatih dan tim management atlet itu cukup memahami pentingnya atau perlunya tim atlet ini diberikan bimbingan psikologis sebelum bertanding. Selama ini kan kita berpikir yang penting latihan, yang konotasinya latihan fisik. Tapi kita juga harus latihan mental dengan psikolog olahraga, itu menjadi sangat penting perannya,” jelas Sophia.
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement