Liputan6.com, Jakarta Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 utamanya menyasar pada daerah dan populasi rentan seperti tenaga kesehatan, orang yang punya komorbid, anak-anak, dan lansia. Upaya ini demi mengurangi penularan virus Corona, menekan angka terpapar, dan kematian akibat COVID-19.
Adanya prioritas sasaran vaksinasi COVID-19 tersebut, menjawab terkait stok vaksin COVID-19 yang kurang, bahkan habis di sejumlah daerah. Namun, Pemerintah berupaya menjamin ketersediaan stok vaksin.
Advertisement
"Vaksinasi masih diprioritaskan terlebih dahulu untuk daerah dan populasi rentan dan secara paralel mengejar cakupannya nasional. Meski demikian, Pemerintah berkomitmen untuk melakukan percepatan cakupan vaksin," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (3/8/2021).
"Salah satunya melalui kegiatan Serbuan Vaksinasi bersama TNI dan Polri, untuk memastikan distribusi dapat dilakukan secara maksimal dan tepat waktu."
Pemerintah bekerja keras antar kementerian/lembaga untuk menambah pasokan vaksin dan menjamin agar setiap masyarakat dapat terpenuhi haknya untuk melakukan vaksinasi COVID-19.
"Pemerintah juga telah melakukan sejumlah upaya untuk menambah jumlah dosis vaksin COVID-19 dari luar negeri untuk dikirimkan ke Indonesia serta akselerasi proses konversi vaksin bahan baku (bulk) menjadi vaksin yang siap untuk disuntikkan," terang Wiku.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Berbasis Risiko Daerah
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan berfokus pada daerah dengan kasus COVID-19 dan kematian yang tinggi, terutama di 7 aglomerasi Jawa dan Bali.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menekankan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berbasis risiko daerah-daerah agar cepat mengurangi tekanan penularan dan kematian.
"Ya, memang kasus COVID-19 yang paling banyak dan kematiannya paling tinggi, yaitu daerah Jawa dan Bali, khususnya 7 aglomerasi besar di Jawa-Bali. Yakni Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya dan juga Malang Raya serta Bali," jelasnya saat Konferensi Pers Virtual Evaluasi dan Penerapan PPKM pada Senin, 2 Agustus 2021 malam.
"Itu adalah daerah yang tingkat kasus aktif paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi." (Selengkapnya: Target Vaksinasi COVID-19 di 7 Aglomerasi Jawa-Bali 1,2 Juta Dosis per Hari)
Advertisement