Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 3 Agustus 2021, rentang akhir Juli sampai awal Agustus 2021, ada 9 provinsi dengan penambahan 42 dokter meninggal akibat COVID-19. Total akumulatif kematian dokter akibat COVID-19 mencapai 640 dokter meninggal.
Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi IDI Mahesa Paranadipa mengatakan, kematian dokter akibat COVID-19 memang masih didominasi di Pulau Jawa. Sebelumnya, jumlah akumulatif ada 598 dokter yang gugur.
Advertisement
"Total penambahan sampai 3 Agustus sebanyak 640 dokter meninggal. Kami laporkan juga, 9 provinsi dengan penambahan 42 dokter meninggal," kata saat konferensi pers Tim Mitigasi IDI bersama IDI Wilayah Bali-Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (4/8/2021).
"Yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Timur, Lampung, dan Gorontalo. Ini data kurun waktu hari ini ya, terkait provinsi yang terbanyak kematian dokternya."
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Kematian Dokter Akibat COVID-19 Berdasarkan Wilayah
Berikut ini rincian 640 dokter yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia berdasarkan wilayah, yang dihimpun Tim Mitigasi IDI sampai 3 Agustus 2021 pukul 23.59 WIB:
1. Jawa Timur 140
2. Jawa Tengah 96
3. DKI Jakarta 94
4. Jawa Barat 94
5. Sumatera Utara 43
6. Sulawesi Selatan-Barat 27
7. Banten 21
8. DI Yogyakarta 15
9. Riau 13
10. Sumatera Selatan 12
11. Bali 10
12. Aceh 9
13. Kalimantan Selatan 8
14. Sulawesi Utara 8
15. Lampung 8
16. Kalimantan Timur 8
17. Kepulauan Riau 7
18. Sumatera Barat 3
19. Sulawesi Tengah 2
20. Bengkulu 2
21. Kalimantan Tengah 2
22. Jambi 2
23. Papua Barat 2
24. Bangka Belitung 2
25. Sulawesi Tenggara 2
26. Nusa Tenggara Barat 2
27. Gorontalo 2
28. Maluku Utara 1
29. Papua 1
Advertisement
Harapan Angka COVID-19 Turun, Beban Kerja Nakes Ikut Turun
Mahesa Paranadipa berharap, dampak kebijakan pemerintah terkait pembatasan aktivitas melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dapat menurunkan kasus COVID-19. Ini dapat berujung mengurangi paparan tenaga kesehatan (nakes) dari COVID-19.
"Mudah-mudahan ke depannya dengan ada PPKM Level 4, angka-angka kasus COVID-19 lebih menurun lagi dan bisa menurunkan beban kerja teman-teman di pelayanan kesehatan," harapnya.
"Dengan penurunan jumlah kasus COVID-19, mudah-mudahan tenaga kesehatan yang bertugas di pelayanan kesehatan dapat optimal memberikan pelayanan dengan stamina yang baik, sehingga keselamatan dan kesehatan mereka pun bisa terjaga."
Dalam penanganan COVID-19, menurut Mahesa membutuhkan kerja sama dan semangat kuat untuk bisa melewati pandemi.
"Kalaupun memang kasus-kasus COVID-19 di luar Pulau Jawa masih terjadi kenaikan dan teman-teman tenaga kesehatan masih terus berjuang, kami doakan juga semoga kasus COVID-19 di sana cepat berkurang," imbuhnya.
Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?
Advertisement