Liputan6.com, Jakarta - Artis Dinar Candy tengah jadi perbincangan lantaran aksi protes terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tak biasa.
Dinar Candy turun ke jalan dengan mengenakan pakaian renang atau bikini sambil membawa papan bertuliskan “Saya stress karena PPKM diperpanjang.”
Baca Juga
Menanggapi kasus Dinar Candy, psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI), Oktina Burlianti mengatakan bahwa banyak hal yang mendorong seseorang melakukan hal yang ekstrem. Salah satunya adalah dorongan untuk mendapatkan perhatian.
Advertisement
“Memang benar hal-hal ekstrem akan membuat seseorang atau suatu hal menjadi perhatian. Secara naluriah manusia akan memberi perhatian lebih pada hal-hal yang berlebihan atau tidak lumrah,” kata Oktina kepada Health Liputan6.com, Kamis (5/8/2021).
Bagaimana juga, lanjutnya, untuk mendapat perhatian dan melakukan hal ekstrem ada banyak cara yang bisa dilakukan. Tidak harus dengan mengumbar aurat, seperti yang dilakukan Dinar Candy.
Simak Video Berikut Ini:
Potensi Ditiru Orang
Sebagai figur publik, tindakan Dinar Candy memiliki potensi untuk ditiru oleh orang lain. Hal ini tergantung pada motivasi setiap orang dan sifatnya sangat individual.
“Jika ada individu lain yang ingin mendapat perhatian dan ternyata apa yang dilakukan Dinar Candy sesuai dengan kebutuhan dia, lalu orang itu bersedia melawan norma masyarakat Indonesia ya bisa saja orang tersebut jadi ikut-ikutan," katanya.
“Pada dasarnya manusia akan meniru perilaku orang lain jika dianggap menguntungkan atau memenuhi kebutuhan manusia itu,” Oktina menambahkan.
Advertisement
3 Hal yang Dapat Dipetik
Dari kejadian ini, psikolog yang akrab disapa Ullie menyarankan agar setiap orang berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
Ia juga menyampaikan 3 hal yang dapat dipetik dari kasus ini. Ketiga hal tersebut adalah:
1. Apakah melakukan protes perlu sampai melawan atau menabrak norma-norma masyarakat?
2. Jika kita melakukan protes dan memilih tindakan tertentu, pikirkan apa dampaknya bagi diri sendiri. Apakah akan lebih banyak dampak positif atau negatifnya?
“Selalu pertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka panjang dari perilaku atau keputusan kita," katanya.
3. Apakah kita suka atau tidak suka dengan perilaku Dinar Candy? Jika tidak suka, berhenti meracuni diri kita dengan terus-terusan mengakses beritanya.
Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19
Advertisement