Olahraga futsal sudah menjadi tren dan gaya hidup orang-orang zaman sekarang. Tak kenal muda atau tua, rata-rata pria bersemangat jika diajak bertanding futsal. Namun tak sedikit kasus pemain yang meninggal usai bermain futsal. Benarkan futsal olahraga yang berbahaya?
Menurut dokter Olah Raga dr Michael Triangto, SpKO, sebenarnya untuk masalah ini bukan kesalahan olahraganya, melainkan tubuh yang tidak siap atau tubuh siap tapi tingkat kompetisi untuk tubuh terlalu tinggi.
"Kalau olahraga yang bermasalah tentu banyak sekali atlet yang rutin olahraga bisa mengancam mereka. Kenyataannya tidak, meski beberapa kasus yang ditimbulkan fatal," ujar Michael.
Menurutnya, permainan olahraga prestasi ataupun yang fun bisa berbahaya untuk kesehatan bila dilakukan jika tubuh tidak siap secara fisik dan mental.
Dan semua jenis olahraga bisa berisiko buat kesehatan, dan yang fatal itu stroke atau serangan jantung. Namun risiko semakin besar jika pemain itu memiliki masalah kesehatan seperti hipertensi , kolesterol tinggi atau tak pernah memeriksakan dirinya.
Seseorang bisa saja merasa dirinya mempunyai kemampuan untuk bermain futsal hingga tidak sadar telah bermain melebihi kemampuannya. Ini karena perasaan dan kenyataan yang terjadi di tubuhnya berbeda. Alhasil, orang sering memaksakan diri melakukan olahraga kompetitif melampaui kemampuan tubuhnya.
"Artinya mental mengatakan saya mampu padahal kenyataannya kemampuan fisiknya menurun," ujar ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran itu saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/12/2012).
Ia mencontohkan mobil Mercedes Benz yang dibeli pada 20 tahun pastinya saat masih baru mempunyai kekuatan yang tinggi. Mobil ini bisa digeber saat di tol. Namun masalah itu muncul pada 20 tahun kemudian. Meski namanya Mercy tapi mesinnya mungkin sudah rusak.
Sebenarnya, berapa pun usia seseorang bila siap secara fisik dan mental, tidak akan bermasalah meski melakukan olahraga berat sekali pun. Jadi bukan olahraganya yang mematikan tapi kesiapan raga orang tersebut yang bisa membuat orang tidak siap dengan olahraganya.
"Penurunan kemampuan bertahap itu jelas terjadi. Sehingga akan mempengaruhi penampilan yang bersangkutan. Karena itu tetap harus olahraga tidak dengan perasaan tapi dengan otak dan rasio," katanya.
"Kalau latihan tidak berkeringat tidak puas. Padahal yang dicari keselamatan dan kesehatan," katanya lagi.
Michael tak lupa mengimbau kepada pemain futsal agar tidak hanya mengejar emosinya. Pasalnya, tubuh seseorang pasti akan mengalami penurunan kemampuan. Memaksakan berolaharga melampaui kemampuannya bisa membahayakan organ di tubuhnya, termasuk jantung.
Latihan yang bisa membakar 800 kalori /jamnya ini menyebabkan sejumlah selebritis yang meninggal seperti Adjie Massaid. (MEL/IGW)
Menurut dokter Olah Raga dr Michael Triangto, SpKO, sebenarnya untuk masalah ini bukan kesalahan olahraganya, melainkan tubuh yang tidak siap atau tubuh siap tapi tingkat kompetisi untuk tubuh terlalu tinggi.
"Kalau olahraga yang bermasalah tentu banyak sekali atlet yang rutin olahraga bisa mengancam mereka. Kenyataannya tidak, meski beberapa kasus yang ditimbulkan fatal," ujar Michael.
Menurutnya, permainan olahraga prestasi ataupun yang fun bisa berbahaya untuk kesehatan bila dilakukan jika tubuh tidak siap secara fisik dan mental.
Dan semua jenis olahraga bisa berisiko buat kesehatan, dan yang fatal itu stroke atau serangan jantung. Namun risiko semakin besar jika pemain itu memiliki masalah kesehatan seperti hipertensi , kolesterol tinggi atau tak pernah memeriksakan dirinya.
Seseorang bisa saja merasa dirinya mempunyai kemampuan untuk bermain futsal hingga tidak sadar telah bermain melebihi kemampuannya. Ini karena perasaan dan kenyataan yang terjadi di tubuhnya berbeda. Alhasil, orang sering memaksakan diri melakukan olahraga kompetitif melampaui kemampuan tubuhnya.
"Artinya mental mengatakan saya mampu padahal kenyataannya kemampuan fisiknya menurun," ujar ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran itu saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/12/2012).
Ia mencontohkan mobil Mercedes Benz yang dibeli pada 20 tahun pastinya saat masih baru mempunyai kekuatan yang tinggi. Mobil ini bisa digeber saat di tol. Namun masalah itu muncul pada 20 tahun kemudian. Meski namanya Mercy tapi mesinnya mungkin sudah rusak.
Sebenarnya, berapa pun usia seseorang bila siap secara fisik dan mental, tidak akan bermasalah meski melakukan olahraga berat sekali pun. Jadi bukan olahraganya yang mematikan tapi kesiapan raga orang tersebut yang bisa membuat orang tidak siap dengan olahraganya.
"Penurunan kemampuan bertahap itu jelas terjadi. Sehingga akan mempengaruhi penampilan yang bersangkutan. Karena itu tetap harus olahraga tidak dengan perasaan tapi dengan otak dan rasio," katanya.
"Kalau latihan tidak berkeringat tidak puas. Padahal yang dicari keselamatan dan kesehatan," katanya lagi.
Michael tak lupa mengimbau kepada pemain futsal agar tidak hanya mengejar emosinya. Pasalnya, tubuh seseorang pasti akan mengalami penurunan kemampuan. Memaksakan berolaharga melampaui kemampuannya bisa membahayakan organ di tubuhnya, termasuk jantung.
Latihan yang bisa membakar 800 kalori /jamnya ini menyebabkan sejumlah selebritis yang meninggal seperti Adjie Massaid. (MEL/IGW)