Liputan6.com, Jakarta - Minum kopi di pagi hari telah menjadi kebiasaan sebagian individu. Aroma kopi di pagi hari memang ampuh mengusir kantuk. Demikian pula ketika menyesapnya saat sarapan.
Para ahli percaya bahwa minum kopi dalam jumlah yang tidak berlebihan (hingga 400 miligram per hari) akan memberi dampak positif pada kesehatan. Seperti meningkatkan energi, menurunkan risiko masalah kesehatan kronis yakni diabetes tipe 2, Alzheimer, atau beberapa jenis kanker.
Baca Juga
Namun, jika Anda mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein per hari, Anda mungkin akan merasakan beberapa simtom negatif, seperti dilansir laman Eatthis.
Advertisement
Dampak buruk dari terlalu banyak minum kopi diantaranya risiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit kepala, hingga kualitas tidur menurun.
Lalu bagaimana caranya mengetahui jika kita telah minum kopi terlalu banyak? Mencermati jumlah asupan kafein setiap hari akan sangat membantu untuk mengetahui berapa banyak kopi yang Anda minum. Namun, ada cara yang lebih mudah untuk memperkirakan Anda telah terlalu banyak mengonsumsi kafein, yakni dengan mencermati kondisi mental.
Â
Tanda Terlalu Banyak Minum Kopi
Studi 2020 menunjukkan lima simtom fisik dan psikologis yang berkaitan erat dengan terlalu banyak minum kopi. Simtom yang paling kuat dikaitkan dengan terlau banyak asupan kafein adalah perasaan terjebak atau terperangkap.
Studi yang dimuat dalam jurnal Foods ini melibatkan 727 mahasiswa. Para periset menanyai mahasiswa-mahasiswa tersebut seberapa banyak mereka mengonsumsi kafein dalam sehari. Mereka pun diminta untuk melaporkan status kesehatan mentalnya setelah diukur mandiri menggunakan Hopkins Symptom Checklist yang dipakai untuk memindai gejala stres psikologis, kecemasan, dan depresi.
Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang minum kafein lebih dari 400 miligram per hari secara statistik menunjukkan lima gejala signifikan yang berbeda dari 25 gejala. Kelima gejala tersebut yaitu:
- merasa tidak berharga,
- merasa khawatir terhadap banyak hal,
- merasa diteror atau panik,
- sakit kepala,
- merasa terjebak atau terperangkap (gejala yang paling sering dikaitkan dengan dengan kelebihan asupan kafein).
Jadi, selain mencermati tanda fisik seperti sakit kepala, Anda juga bisa memperhatikan kondisi mental untuk mengetahui apakah mengasup terlalu banyak kafein atau tidak.
Advertisement