Sukses

Angka Kematian COVID-19 Tidak Dihapus, Melainkan Dirapikan

Pemerintah tidak menghapus angka kematian COVID-19, melainkan data tersebut sedang dirapikan.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah rupanya tidak menghapus angka kematian COVID-19 dari indikator penilaian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), melainkan data tersebut sedang dirapikan. Harmonisasi dan validasi data dari lapangan terus diupayakan.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate menerangkan, ada tiga indikator dasar yang digunakan dalam penetapan level PPKM suatu daerah, yaitu laju penularan, positivity rate, dan angka kematian.

Saat ini, Pemerintah tengah memperbaiki data angka kematian akibat Corona COVID-19, karena terdapat sejumlah catatan yang belum sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Pemerintah tidak menghapus atau meniadakan angka kematian dari penilaian level PPKM. Sekarang, sedang dilakukan perbaikan untuk memastikan ketepatan data," kata Plate melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (12/8/2021).

"Jika sudah rapi, indikator kematian akan kembali dimasukkan."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

Distorsi Kematian COVID-19 Suatu Daerah

Pemerintah mendapati temuan input data berupa akumulasi angka kematian beberapa minggu sebelumnya, sehingga tidak bersifat aktual. Hal ini menimbulkan distorsi (penyimpangan) dalam proses analisis kematian COVID-19 suatu daerah.

"Karena itu, Pemerintah memutuskan untuk memperbaiki data tersebut dengan cara memilah data kematian realtime hari itu dengan akumulasi data kematian hari-hari sebelumnya," terang Johnny G. Plate.

Dalam penjelasannya, Menkominfo Plate memberikan contoh, dari jumlah kematian COVID-19 yang diinput, tidak semuanya angka kematian aktual pada tanggal tersebut.

"Di antaranya, barangkali terdapat data yang telah tercatat 3 minggu sebelumnya, namun kembali dilaporkan setelah pasien terkonfirmasi meninggal," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Berisiko Penularan Covid-19, Hindari 3 Kondisi Tempat Ini