Sukses

Target Menkes Menurunkan Indonesia dari Daftar Kasus Tuberkulosis Tertinggi Kedua Dunia

Berdasarkan Global Tuberculosis Report World Health Organization (WHO) 2020, Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan Global Tuberculosis Report World Health Organization (WHO) 2020, Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia.  

Maka dari itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Peraturan ini dapat digunakan sebagai acuan bagi kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten/kota, desa, serta pemangku kepentingan lain dalam melaksanakan penanggulangan TBC.

Terkait hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa TBC banyak memberikan dampak kesehatan yang negatif bagi masyarakat. Maka dari itu, menurunkan nama Indonesia dari daftar negara dengan kasus terbanyak adalah cita-cita tersendiri, katanya.

Ia juga menyampaikan, walau saat ini Indonesia tengah dilanda penyakit menular COVID-19 penanganan terhadap TBC tidak boleh diabaikan.

“Di tengah kesibukan kita menghadapi pandemi COVID-19, kita tidak boleh mengendorkan usaha kita untuk juga memerangi epidemi penyakit menular lainnya yang memang sudah puluhan tahun ada di Indonesia,” ujar Budi dalam konferensi pers daring, Kamis (19/8/2021).

2 dari 4 halaman

Target TBC 2030

Budi juga menyampaikan target penanganan TBC yang sudah dicanangkan untuk dicapai pada 2030.

Target tersebut yakni menurunkan angka sakit menjadi 65 per 100 ribu penduduk. Serta, angka kematian menjadi 6 per 100 ribu penduduk.

“Kami juga menyadari bahwa strategi dan rencana intervensi sudah disusun. Sekarang adalah bagaimana caranya kita memastikan semua strategi dan intervensi tersebut dilakukan terutama di masa pandemi COVID-19.”

3 dari 4 halaman

Sinergi Penanganan COVID-19 dan TBC

Penanggulangan TBC harus berjalan terus dan harus dijalankan bersamaan dengan penanganan COVID-19, lanjut Budi.

“Banyak sistem, cara, metode, pendekatan, sumber daya yang bisa kita sinergikan antara penanganan TBC dan COVID-19 karena ada beberapa kemiripan yang kita lihat bisa kita gunakan infrastrukturnya dan sumber dayanya secara bersama.”

Budi juga mengimbau segenap masyarakat untuk berpartisipasi dalam penanggulangan TBC demi terwujudnya target eliminasi TBC di 2030.

“Ini bukan satu pekerjaan yang mudah, tapi saya percaya kalau kita bekerja bersama-sama pasti kita bisa mencapai target tersebut,” pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19