Liputan6.com, Jakarta Di tengah gempuran varian Corona yang terus bermutasi, tren masyarakat untuk ikut vaksinasi memperlihatkan hasil positif. Semakin banyak masyarakat yang ingin divaksinasi, rela menunggu jadwal sampai mencari sentra vaksinasi atau fasilitas kesehatan untuk daftar vaksinasi.
Pakar Imunisasi Elizabeth Jane Soepardi menjelaskan mutasi virus Corona yang menghadirkan beragam varian baru dinilai semakin berbahaya bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi.
Advertisement
Baca Juga
“Semakin ganas virus melalui varian-variannya, maka Pemerintah akan lebih mudah mengalahkannya dengan menggunakan vaksin COVID-19 dari berbagai platform. Misalnya, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer,” jelas Jane melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (20/8/2021) malam.
Menyadari hal itu, lanjut Jane, sudah semakin banyak masyarakat yang melakukan vaksinasi. Data Vaksinasi Kementerian Kesehatan per 20 Agustus 2021, jumlah vaksinasi dosis pertama 56.504.055 orang dan 30.753.137 yang menerima suntikan dosis kedua. Tren positif ini sangat perlu dipertahankan.
"Karena berdasarkan data, COVID-19 akan memberi dampak lebih mematikan kepada pasien yang belum menerima vaksinasi. Data menunjukkan, kasus yang sakit dan meninggal sebagian besar dari yang belum divaksinasi," tegasnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Masyarakat Diharapkan Segera Ikut Vaksinasi
Sebagaimana data Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, hospitalisasi (rawat inap) dan kematian di Amerika Serikat menurun sejak vaksinasi COVID-19 dimulai pada awal 2021.
Data National Health Institute juga menunjukkan 99 persen kematian di Italia terjadi pada penderita COVID-19 yang belum divaksin. Sejalan dengan upaya vaksinasi, Pemerintah terus mendatangkan pasokan vaksin COVID-19 ke Indonesia.
Merek vaksin yang ada di Indonesia kian beragam. Namun, Pemerintah tetap meminta masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek dan menyegerakan vaksinasi.
Apalagi saat ini ketersediaan stok vaksin di dunia semakin terbatas. Vaksinasi menghindari penularan COVID-19 yang semakin cepat dan berbahaya," lanjut Elizabeth Jane Soepardi, yang juga Doktor Bidang Penelitian Pelayanan Kesehatan dari Erasmus University Netherland.
Advertisement