Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya penanganan pandemi COVID-19, kegiatan vaksinasi bagi masyarakat terus digelar. Mengingat tak hanya dapat melindungi tubuh, vaksinasi juga dinilai dapat mengurangi risiko keparahan saat terpapar COVID-19.
"Dengan vaksinasi, risiko terpapar dan keparahan yang terinfeksi COVID-19 akan lebih berkurang dibanding bila tidak melakukan vaksinasi," ucap Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) PP Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr. dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG(K)-KFM, KIC, M.Kes, Senin (23/8/2021).
Baca Juga
Terkait hal tersebut, saat ini pemerintah dan berbagai institusi kesehatan mengutamakan pemberian vaksinasi pada kelompok yang berisiko seperti ibu hamil. Sehingga, pemberian vaksinasi pada kelompok ibu hamil terus dipercepat.
Advertisement
"Vaksinasi COVID-19 aman untuk janin, ibu hamil, dan menyusui. Sebagai penyintas dapat divaksinasi setelah 3 bulan dinyatakan negatif," ujar Alamsyah.
Sementara itu, menurut Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), selain sasaran ibu hamil, pemerintah juga menetapkan sasaran anak usia 12-17 tahun sebagai sasaran penerima vaksinasi COVID-19.
"Anak dapat tertular dan atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa di sekitarnya seperti orangtua, orang lain yang tinggal serumah, orang yang datang ke rumah, teman atau guru di sekolah pada pembelajaran tatap muka walaupun tanpa gejala," ujar Hindra.
Pelatihan bagi vaksinator
Diresmikannya vaksinasi bagi ibu hamil dan anak usia 12-17 tak luput dari tugas para tenaga kesehatan. Sehingga, dibutuhkan pembekalan bagi para tenaga kesehatan yang menjadi vaksinator untuk memberikan edukasi bagi masyarakat yang divaksinasi.
Pada Sabtu-Minggu (21-22/8) kemarin, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat menyelenggarakan webinar bertajuk Vaksinasi pada Kelompok Penerima Vaksin Khusus.
“Kegiatan ini dilaksanakan agar para tenaga kesehatan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang vaksinasi pada kelompok khusus disabilitas, ibu hamil, dan anak, serta pengelolaan vaksinasi dari dasar," ujar Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FK UNPAD Dr. dr. Lia Partakusuma, MM, SpPK(K), MARS.
Lia menyampaikan, mereka berharap para tenaga kesehatan yang melaksanakan kegiatan vaksinasi baik sebagai penyelenggara ataupun vaksinator dapat mengerjakan program vaksinasi yang bermutu. Sehingga kegiatan vaksinasi serta pemahaman terkait itu dapat dicapai dengan maksimal.
Advertisement