Sukses

Epidemiolog Sarankan Pemerintah Bentuk Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Seperti AS punya CDC, Indonesia diharapkan punya pusat pencegahan dan pengendalian penyakit sehingga lebih siap hadapi wabah.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia ada baiknya mengikuti jejak langkah beberapa negara lain dengan membuat pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di bawah Presiden langsung. Sehingga bila ada wabah, Indonesia lebih siap menghadapinya seperti disampaikan epidemiologi Pandu Riono.

Di sejumlah negara maju di dunia telah lebih siap menghadapi pandemi COVID-19 melalui peran pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di negara masing-masing.

Di Amerika Serikat dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Lalu, China memiliki China Central Depository & Clearing (CCDC).

"Negara-negara yang sudah siap, saat ini lebih bagus merespons pandemi dan sudah jalan sistemnya," kata epidemiolog dari Universitas Indonesia ini kepada Antara.

Pandu mengatakan pemerintah perlu mereaktivasi seluruh kementerian maupun lembaga agar memiliki kesiapan yang lebih matang dan terintegrasi dalam menghadapi kemunculan wabah berikutnya.

"Pandemi ini mengubah gaya hidup semuanya, pelayanan kesehatan diubah. Pandemi yang akan datang akan jauh lebih dekat."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KPCPEN Bagaimana?

Ia mengatakan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Indonesia perlu diperkuat perannya melalui regulasi, diatur dalam undang-undang hingga memiliki pertanggungjawaban keuangan yang dikelola secara terbuka.

"Indonesia perlu membangun sistem kesehatan yang kuat supaya siap menghadapi pandemi. Sekarang kita tidak bangun sistem," katanya.

Kehadiran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) merupakan wadah kepanitiaan yang bersifat sementara yang khusus menangani pandemi COVID-19.

"Kalau masih kepanitiaan, nanti setelah selesai, panitia bubar. Ilmu pengetahuan dan pengalaman selama menangani pandemi hilang juga," katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis: Protokol Kesehatan Sekolah Tatap Muka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.