Sukses

Percepat Vaksinasi COVID-19, Kelurahan Koang Jaya Tangerang Perbaiki Sistem Teknis Lewat Bantuan Aplikasi Sigacor

Kelurahan Koang Jaya Tangerang gunakan aplikasi Sigacor untuk percepat pendaftaran vaksinasi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kian meningkat. Hal ini seiring dengan perbaikan sistem di berbagai sentra vaksinasi, yang salah satunya dilakukan oleh Kelurahan Koang Jaya, Tangerang, Banten.

Saat ini, Kelurahan Koang Jaya menggunakan aplikasi khusus Kota Tangerang yakni Sigacor termasuk untuk pendaftaran vaksinasi COVID-19. Aplikasi ini diperuntukkan bagi para ketua RT dan RW guna mempermudah melakukan penelusuran (tracing) terkait COVID-19 pada warga. 

"Jadi awalnya kita secara manual, orang yang datang kita daftarkan, dan dapat nomor urut. Tapi perkembangan ini kita ikuti dari Pak Wali Kota, jadi kita harus menggunakan aplikasi," ujar Kepala Kelurahan Koang Jaya sekaligus Anggota Satgas COVID-19, Syarif Ubaidillah, S Sos.MSi. kepada Health Liputan6.com, Selasa (31/8/2021).

Syarif menjelaskan, Kota Tangerang menggunakan aplikasi tersebut untuk mendapatkan data-data lebih akurat terkait perkembangan pandemi COVID-19.

"Itu semua RT dan RW harus mempunyai aplikasi tersebut. Sekarang ini, semua data-data baik yang isolasi mandiri, sudah terpapar, sudah divaksin, sudah dapat bantuan sosial itu ada di aplikasi Sigacor itu. Makanya sekarang ini untuk vaksin salah satunya itu kita laksanakan menggunakan aplikasi," ujar Syarif.

Nantinya, warga yang sudah terdaftar lewat aplikasi ini akan mendapatkan barcode. Barcode inilah yang berfungsi sebagai undangan vaksinasi di kelurahan yang sesuai dengan domisili.

2 dari 3 halaman

Utamakan warga setempat

Sebelumnya, sempat terjadi lonjakan kuota vaksinasi di Kelurahan Koang Jaya. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya warga di luar domisili berdatangan untuk vaksinasi dengan hanya membawa KTP.

"Awalnya dulu yang manual kita terima yang KTP Kota Tangerang. Walaupun bukan tinggal di Kelurahan Koang Jaya, karena itu manual," ujar Syarif.

Namun mengingat saat itu jumlah vaksin masih terbatas, warga setempat pun sempat tidak mendapatkan kuota untuk vaksinasi COVID-19. Sehingga perubahan teknis berupa alur pendaftaran pun diubah.

"Nah, kalau sekarang, kita diutamakan masing-masing kelurahan itu warga setempat. Jadi biar datanya itu masuk langsung ke aplikasi kuota kelurahan masing-masing," ujar Syarif.

3 dari 3 halaman

Infografis