Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencapai rata-rata pemeriksaan (testing rate) hampir tiga kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pemerintah pun terus memerkuat pelaksanaan testing COVID-19 sebagai upaya deteksi dini penyebaran virus Corona.
“Melalui segala upaya untuk terus meningkatkan testing, Indonesia berhasil mencapai testing rate 2,87 per 1.000 penduduk per minggu. Hampir tiga kali lipat dari standar WHO,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers PPKM pada Rabu, 1 September 2021.
Peningkatan kapasitas testing tersebut, menurut Nadia, sejalan dengan tingkat positivity rate COVID-19 yang terus menurun, hingga mencapai 10,36 persen per akhir Agustus 2021.
Advertisement
Baca Juga
Kabar menggembirakan lain, tren penurunan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 25 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, tingkat kematian akibat COVID-19 tercatat juga menurun sebesar 37 persen.
"Tren positif juga terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) yang terus berkurang di angka kisaran 24 persen secara nasional," Nadia melanjutkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Capaian 100 Juta Suntikan
Tak hanya target testing rate, Indonesia juga mencapai 100 juta suntikan. Kolaborasi dengan banyak pihak juga mendorong semakin luasnya cakupan vaksinasi COVID-19.
Sejak Januari hingga Juni 2021, jumlah vaksin COVID-19 yang diterima terus meningkat. Seiring ketersediaan stok vaksin yang berdatangan, percepatan vaksinasi terus dilakukan.
"Karena jumlah vaksinnya terus meningkat, harus segera gunakan vaksin untuk menyelesaikan vaksinasi," tambah Siti Nadia Tarmizi melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
"Dalam mempercepat dan memperluas vaksinasi, Pemerintah menggandeng TNI/Polri, BUMN, swasta, organisasi masyarakat, dan juga organisasi keagamaan untuk bersama-sama melakukan vaksinasi dengan membuka lebih banyak sentra vaksinasi."
Advertisement