Liputan6.com, Jakarta Aktivitas sosial dan ekonomi secara bertahap sudah kembali dibuka seiring dengan perbaikan kondisi pandemi COVID-19. Selain tetap menggencarkan vaksinasi dan mengetatkan penerapan protokol kesehatan pemerintah juga mendorong masyarakat untuk melakukan skrining pribadi sebelum beraktivitas di luar rumah.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro skrining pribadi tak kalah penting untuk dilakukan sebelum keluar rumah. Skrining ini bisa dilakukan dengan mengecek suhu tubuh dan memastikan tidak sedang sakit.
Baca Juga
Jangan lupa, mengenakan masker atau masker dobel untuk efektivitas lebih optimal. Selain itu, bila memungkinkan masyarakat perlu membawa pencuci tangan, masker cadangan, dan disinfektan pribadi.
Advertisement
Penjelasan lebih lengkap mengenai protokol tersebut telah diterbitkan oleh Satgas COVID-19 dalam Buku Panduan Protokol Kesehatan yang memuat acuan perilaku sesuai protokol kesehatan di tempat umum. Buku tersebut dapat diunduh dari https://covid19.go.id/ atau dengan mengikuti akun Instagram @satgasperubahanperilaku.
Hindari Berkurumun Saat di Pusat Perbelanjaan
Pada saat berakhir pekan di pusat perbelanjaan, Reisa juga mengimbau masyarakat untuk tidak berkerumun dan tidak berlama-lama.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat memperbanyak berada di ruang dengan ventilasi baik, memastikan masker dipakai dengan benar, serta menyiapkan aplikasi PeduliLindungi untuk masuk lokasi.
Jika memang terpaksai bepergian, Reisa menganjurkan memilih yang berlokasi dekat, sehingga tidak terlalu lama dalam perjalanan, karena akan meningkatkan risiko lelah dan membuat lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Masyarakat harus membiasakan diri mengikuti norma baru di ruang publik, atau yang dikenaldengan istilah adaptasi kebiasaan baru. Gencarkan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan,” kata Reisa dalam konferensi pers pada Jumat 3 September 2021.
Advertisement
Jangan Lupa Vaksin, Stok Aman
Dikatakan Reisa, sampai dengan akhir Agustus 2021, Indonesia telah mengamankan stok vaksin diatas 218 juta dosis dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi.
Sepanjang 8 bulan pertamatahun ini, Biofarma telah mengirimkan 129.891.072 dosis vaksin ke seluruh Indonesia. Hingga saatini, lebih dari 65 juta orang Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama, dan sekitar setengahnya sudah divaksin lengkap.
“Pastikan kita dan keluarga segera tervaksin dengan lengkap,” ujar Reisa.
Hal tersebut tidak hanya berfungsi untuk melindungi kesehatan pribadi, tetapi juga untuk melindungi keamanan orang lain yang berpapasan dengan kita, terutama di ruang publik.
Lebih lanjut, Reisa mengingatkan kembali prinsip reciprocity, yakni masyarakat perlu memastikan dirinya divaksin untuk menghargai dan melindungi mereka yang sudah divaksin. Ia mencontohkan ketika masyarakat mengunjungi pusat perbelanjaan, di mana hampir seluruh pengelola dan pegawainya sudah divaksin.
Maka untuk menghormati keselamatan mereka, pengunjung pun harus memastikan diri sudah divaksin, sebelum masuk ke lokasi perbelanjaan.