Sukses

Istirahat dari Media Sosial Jika Anda Mengalami Hal ini

Media sosial menyimpang segudang informasi tapi juga bisa memberikan dampak

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkan Anda menggunakan mode offline pada ponsel di akhir pekan, termasuk istirahat dari media sosial? Sesekali beristirahat dari media sosial itu sangat penting, lho.  

Apalagi di masa pandemi global seperti ini, mengistirahatkan mata dari pandangan media sosial menyimpan banyak keuntungan 

Sebab, berita buruk dan berita kematian yang seliweran di linimasa media sosial bisa berdampak buruk pada kesehatan mental Anda. Selain itu, media sosial juga bisa menjadi penghambat pekerjaan dan produktivitas.

“Di dunia saat ini, kebanyakan dari kita mengandalkan domain media sosial untuk menemukan dan terlibat satu sama lain. Meskipun masing-masing memiliki manfaatnya, penting untuk diingat bahwa media sosial tidak pernah bisa menjadi alternatif untuk ikatan manusia di dunia nyata,” kata Konsultan Kesehatan di Emotional Well-being and Energy Healing di Fazlani Natures Nest, Richa Agnihotri, dikutip dari situs Femina India pada Selasa, 7 September 2021.

Menurutnya, manusia membutuhkan kontak langsung dengan orang lain untuk memicu hormon yang melemahkan stres dan membuat merasa lebih bahagia, lebih sehat, dan menjadi lebih positif. 

Dan, kehadiran teknologi yang dirancang untuk mendekatkan orang malah membuat manusia menghabiskan terlalu banyak waktu di depan media sosial miliknya. 

Ternyata ini bisa membuat seseorang merasa lebih kesepian dan lebih terasing, serta memperburuk masalah kesehatan mentalnya, seperti kecemasan dan depresi.

2 dari 5 halaman

Yang Manusia Butuhkan Interaksi Sosial Bukan Media Sosial

Manusia membutuhkan kontak tatap muka untuk menjadi sehat mental dan bahagia. Tidak ada yang mengurangi stres dan memperkuat suasana hati Anda lebih cepat daripada kontak mata dengan seseorang yang peduli dengan Anda.

Berikut beberapa efek negatif dari penggunaan media sosial yang terus-menerus pada kesehatan mental kita menurut Agnihotri.

1. Perasaan iri dan kecewa

Kebanyakan orang cenderung hanya berbagi hal-hal penting dalam hidup mereka, jarang hal-hal yang tidak mengenakkan. Akan tetapi itu tidak mengurangi perasaan iri dan kecewa.

2. FOMO (Fear of Missing Out) 

Kondisi ini dapat mendorong seseorang untuk mengangkat telepon setiap beberapa menit untuk memeriksa pembaruan, atau langsung menanggapi setiap pemberitahuan, meski jika berisiko di tengah-tengah saat mengemudi, melewatkan waktu tidur di malam, atau memprioritaskan interaksi media sosial daripada hubungan dunia nyata.

Sebuah studi di University of Pennsylvania menemukan bahwa semakin seseorang terhubung dengan media sosial, semakin terputus dengan dunia nyata.

 

3 dari 5 halaman

3. Perundungan siber 

Bully atau risakan di dunia digital itu nyata. Platform media sosial dapat menjadi titik pusat untuk menyebarkan desas-desus yang menyakitkan, kebohongan, dan pelecehan yang dapat meninggalkan bekas luka emosional yang langgeng.

4. Selfi tanpa akhir

Kesibukan Anda di media sosial dapat menciptakan egoisme yang tidak sehat dan menjauhkan Anda dari koneksi kehidupan nyata.

5. Prioritaskan Kehidupan

Cobalah Anda memperhatikan kehidupan Anda, apabila hal pertama yang Anda cari di pagi hari adalah ponsel. Begitupula ketika mau tidur juga ponsel, Anda perlu istirahat dari media sosial.

"Sudah saatnya untuk menetapkan tujuan dan prioritas untuk jeda dari media sosial," kata Agnihotri.

 

4 dari 5 halaman

  Bagaimana caranya?

 

Lacak penggunaan dengan mengunduh aplikasi atau ubah pengaturan Anda untuk memberi tahu berapa banyak waktu yang Anda habiskan di media sosial setiap hari atau minggu.

Tetapkan waktu tertentu untuk menggunakan media sosial dan ikuti linimasa dengan ketat.

Matikan pengaturan notifikasi dari ponsel Anda, sehingga menghindari peringatan yang tidak perlu.

Fokus pada kegiatan lain seperti berjalan-jalan dengan hewan peliharaan, memasak, atau bahkan berkebun pada hari itu.

Tinggalkan ponsel di ruangan lain pada malam hari sehingga Anda tidak tergoda untuk menggulir tanpa berpikir. 

5 dari 5 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial.