Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 menyampaikan data terkait long COVID-19.
Data yang dihimpun dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menjelaskan bahwa long COVID-19 adalah suatu gejala yang masih dialami penyintas COVID-19 meski sudah dinyatakan sembuh.
Data tersebut juga menemukan, 5 hingga 20 persen pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.
Advertisement
“Diperkirakan 1 dari 10 pasien dapat mengalaminya hingga lebih dari 12 minggu,” mengutip infografis Satgas COVID-19, Selasa (7/9/2021).
Baca Juga
Ada beberapa efek long COVID-19 yang bisa dirasakan yakni:
-Rasa lelah berlebihan.
-Gangguan napas.
-Nyeri sendi dan nyeri dada.
-Sakit kepala.
-Myalgia atau nyeri otot.
-Kehilangan indra penciuman.
-Gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Gejala Lainnya
Gejala lain yang dapat terjadi adalah:
-Kesulitan konsentrasi.
-Depresi.
-Nyeri otot.
-Nyeri kepala.
-Demam intermiten.
-Jantung berdebar.
Advertisement
Komplikasi Serius
Sedang, gejala-gejala long COVID-19 yang termasuk dalam komplikasi serius jangka panjang adalah:
-Ruam.
-Rambut rontok.
-Depresi.
-Cemas.
-Gangguan mood.
-Kelainan fungsi paru.
-Gangguan tidur.
-Sulit konsentrasi.
-Peradangan otot jantung.
-Cedera ginjal akut.
-Hilang perasa dan penciuman.
Walau banyak gejala yang bisa dirasakan, tapi penderita long COVID-19 tidak akan menularkan virus kepada orang sekitar.
Infografis Beda Bahaya COVID-19 Varian Delta dengan Delta Plus
Advertisement